REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penentuan waktu dan tempat secara astronomi berkaitan dengan praktik ibadah selalu menjadi perwujudan sains islam yang paling nyata. Kebutuhan untuk menentukan waktu sholat dan arah kiblat, awal dan akhir bulan, dan hari libur dalam kalender Islam, dipenuhi oleh produksi secara massal tabel sholat dan kiblat.
Tabel ini digunakan untuk menentukan waktu berdasarkan matahari. Buku pegangan seperti tabel ini disebut zij.
Pada zij terdapat 200 halaman tabel yang seluruhnya berjumlah 35.000 entri, yang diberikan dalam derajat dan menit dari ukuran berdasarkan sudut. Ada tabel misalnya dihitung untuk garis lintang daerah Kairo dan diatributkan kepada astronom Mesir, Ibnu Yunus, pada abad ke-10.
Sebagian besar dari tabel berkaitan dengan masalah-masalah astronomi ruang yang termasuk penentuan waktu dari ketinggian matahari, dan juga arah matahari.
Tabel yang digunakan biasa untuk menemukan waktu-waktu sholat berdasarkan derajat longitudinal matahari (untuk setiap hari dalam satu tahun),
Sumber: Sains Islam yang Mengagumkan, Sebuah Catatan terhadap Abad Pertengahan,