Kamis 24 Jun 2021 20:35 WIB

Rahasia Qatar Airways Bertahan di Tengah Pandemi

Qatar Airways menggunakan teknologi canggih agar bertahan di saat pandemi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Qatar Airways.
Foto: dok. Qatar Airways
Qatar Airways.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Bukan rahasia lagi bahwa sektor penerbangan terpukul keras oleh pandemi Covid-19. Penerbangan dihentikan selama berbulan-bulan dan ribuan pekerjaan hilang. Namun teknologi canggih hadir guna menjadi solusi kebangkitan bisnis penerbangan.

Salah satu maskapai yang memanfaatkan teknologi tinggi ialah Qatar Airways. Terlepas dari kesulitan yang ditimbulkan oleh pandemi seperti larangan perjalanan dan penutupan perbatasan, tetap tak menghentikan penerbangan Qatar Airways.

Baca Juga

"Kami menghubungkan 3,1 juta orang pada tahap awal lockdown pandemi untuk mengantarkan mereka dengan aman ke orang yang mereka cintai. Kami tidak pernah menutup akses. Hari ini kami adalah penghubung global untuk orang-orang," kata kepala eksekutif grup maskapai Qatar Airways, Akbar Al Baker, dilansir dari Euronews pada Kamis (24/6).

Bagian dari kesuksesan Qatar Airways selama pandemi adalah pangkalannya, bandara internasional Hamad. Ini adalah salah satu bandara paling interkoneksi di seluruh dunia dengan 60 persen dari populasi dunia berada dalam penerbangan 8 jam dari Qatar. Hamad International adalah bandara pertama dan satu-satunya di Timur Tengah dan Asia yang mendapatkan peringkat keamanan bandara Covid-19 bintang 5 dari Skytrax. 

Diketahui, teknologi canggih digunakan dalam perang melawan Covid, diantaranya robot disinfektan yang melepaskan konsentrasi sinar ultraviolet C di zona lalu lintas tinggi untuk mengurangi virus dan bakteri. Kemudian ada helm penyaringan pintar guna memeriksa semua penumpang menggunakan pencitraan termal infra-merah, kecerdasan buatan, dan augmented reality. 

"Kami memiliki tim yang kuat dari orang-orang yang bekerja di maskapai dan itu adalah penghargaan untuk seluruh tim saya dan yang paling penting dukungan dari orang-orang Qatar yang mereka berikan untuk ini," kata Group Chief Executive Qatar Airways dan ketua aliansi Oneworld, Akbar Al Baker.

Bandara dan stafnya bukan satu-satunya yang berperan dalam menjaga area aman dari Covid. Semua pelancong harus menunjukkan aplikasi kesehatan seluler mereka kepada personel bandara yang divaksinasi penuh. 

Berikutnya, sistem kabin UV di dalam kabin membunuh patogen dan sistem penyaringan udara dengan filter HEPA menghilangkan hampir 100 persen kontaminan virus dan bakteri dari udara yang disirkulasi ulang. Sistem pembersihan kabin UV membantu membunuh patogen.

"Penting bagi semua orang untuk menyadari bahwa dampak Covid akan ada untuk sementara waktu dan orang-orang perlu menyesuaikan gaya hidup mereka," ujar Al Baker.

Upaya adaptasi telah dilakukan Qatar Airways dan bandara Hamad. Menurut Al Baker, kunci sukses untuk bisnis apa pun adalah mengambil risiko dan bersikap tegas. 

"Kami harus terus merevisi strategi operasi dan pola operasi kami karena setiap hari dengan pemberitahuan singkat negara-negara menutup bandara mereka dan menutup perbatasan mereka," ucap Al Baker.

Sulit membayangkan bagaimana perusahaan atau industri mana pun dapat bersiap menghadapi krisis kesehatan global, tetapi Qatar Airways dan Bandara Internasional Hamad telah berhasil menjaga operasi tetap berjalan di masa pandemi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement