REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Bukan rahasia lagi bahwa sektor penerbangan terpukul keras oleh pandemi Covid-19. Penerbangan dihentikan selama berbulan-bulan dan ribuan pekerjaan hilang. Namun teknologi canggih hadir guna menjadi solusi kebangkitan bisnis penerbangan.
Salah satu maskapai yang memanfaatkan teknologi tinggi ialah Qatar Airways. Terlepas dari kesulitan yang ditimbulkan oleh pandemi seperti larangan perjalanan dan penutupan perbatasan, tetap tak menghentikan penerbangan Qatar Airways.
"Kami menghubungkan 3,1 juta orang pada tahap awal lockdown pandemi untuk mengantarkan mereka dengan aman ke orang yang mereka cintai. Kami tidak pernah menutup akses. Hari ini kami adalah penghubung global untuk orang-orang," kata kepala eksekutif grup maskapai Qatar Airways, Akbar Al Baker, dilansir dari Euronews pada Kamis (24/6).
Bagian dari kesuksesan Qatar Airways selama pandemi adalah pangkalannya, bandara internasional Hamad. Ini adalah salah satu bandara paling interkoneksi di seluruh dunia dengan 60 persen dari populasi dunia berada dalam penerbangan 8 jam dari Qatar. Hamad International adalah bandara pertama dan satu-satunya di Timur Tengah dan Asia yang mendapatkan peringkat keamanan bandara Covid-19 bintang 5 dari Skytrax.