1.804 ODGJ di Tulungagung Mulai Divaksin Covid-19
Red: Muhammad Fakhruddin
1.804 ODGJ di Tulungagung Mulai Divaksin Covid-19 (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Arnas Padda
REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai melakukan kegiatan vaksinasi untuk kelompok orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di daerah itu yang jumlah sasarannya ditargetkan sebanyak 1.804 orang.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka mengatakan vaksinasi perdana kelompok ODGJ dilakukan serentak di 27 puskesmas yang ada di Tulungagung. "Ini merupakan program vaksinasi lanjutan," kata Didik, Kamis (24/6).
Imunisasi untuk kelompok lansia dan masyarakat umum sampai saat ini masih berjalan. Sembari pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan sasaran berbeda itu, imunisasi juga mulai diarahkan dengan sasaran kelompok ODGJ.Jumlah penderita gangguan jiwa yang terdata sebenarnya ada 2.515 orang. Namun dari jumlah itu, yang akhirnya mendapat kuota vaksinasi sebanyak 1.804 orang.Sisanya yang berjumlah 701 ODGJ belum masuk prioritas vaksinasi karena berbagai pertimbangan, salah satunya karena data kependudukan mereka yang belum jelas."Administrasi kependudukan mereka masih kami koordinasikan dengan Dinas Kependudukan. Sementara itu masih diproses, vaksinasi untuk 1.804 ODGJ yang sudah memiliki KTP Tulungagung kita dahulukan," kata Didik.
Kegiatan vaksinasi ODGJ di tingkat puskesmas sendiri dilakukan bertahap, tidak sekaligus tuntas dalam satu hari. Di Puskesmas Kauman, misalnya, dari total 60 ODGJ yang menjadi sasaran vaksinasi baru 10 penderita gangguan jiwa yang divaksin COVID-19 pada Kamis (24/6).Itupun tidak semua divaksin di Puskesdes Panggungrejo. Satu dari sembilan ODGJ diberi pelayanan "home care" atau kunjungan ke rumah karena yang bersangkutan menolak dikumpulkan dengan ODGJ lain saat vaksinasi."Selanjutnya petugas kami akan melakukan vaksinasi secara bertahap dan bergilir. Baik di puskesdes seperti di Desa Panggungrejo ini maupun seara kunjungan langsung ke rumah masing-masing ODGJ," kata kepala Puskesmas Kauman, dr. Aris Setyawan.Tidak ada kendala dalam keseluruhan vaksinasi. Sepuluh ODGJ yang menjalani vaksinasi semuanya kooperatif. Kondisi kesehatan jiwa mereka juga stabil sehingga masing-masing ODGJ menurut saat dilakukan rangkaian pemeriksaan, injeksi vaksin COVID-19, hingga p-pemantauan kesehatan pascaimunisasi."Satu vial vaksin itu jatahnya untuk 9-10 kali injeksi. Oleh karenanya sekali kegiatan vaksinasi kami menargetkan minimal ada 10 orang sasaran agar vaksin yang kami gunakan bisa langsung habis dan tidak sampai bersisa," kata Aris.Di wilayah layanan Puskesmas Kauman sendiri, ia menargetkan vaksinasi ODGJ bisa selesai dalam tempo sepekan.