Kamis 24 Jun 2021 22:13 WIB

Wagub DKI: Wilayah Jakarta Hampir Semua Zona Merah

Angka kasus harian Covid-19 Jakarta memecahkan rekor pada hari ini.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang sepi pengunjung saat ditutup untuk publik di Jakarta, Kamis (24/6/2021). TMII menutup sementara layanan operasional untuk pengunjung sejak Rabu (23/6) siang, sejalan dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta yang memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro guna menekan penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Suasana kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang sepi pengunjung saat ditutup untuk publik di Jakarta, Kamis (24/6/2021). TMII menutup sementara layanan operasional untuk pengunjung sejak Rabu (23/6) siang, sejalan dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta yang memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro guna menekan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, hampir semua wilayah di Jakarta masuk kategori zona merah penyebaran Covid-19. Hal ini disampaikan Ariza usai Jakarta memecahkan rekor infeksi harian dengan 7.505 kasus pada Kamis (24/6).

"Jakarta ini sudah hampir semua zona merah," kata Ariza kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Ketika ditanya jumlah zona merah di Jakarta, Ariza menyebut ada 2.166 wilayah rukun warga (RW) yang terdapat kasus positif aktif. Jumlah itu meningkat dibandingkan sebelumnya.  "Dari 267 kelurahan di Jakarta, itu 265 kelurahan positif. Tinggal 2 kelurahan lagi yang tidak positif," kata Ariza.

Ariza juga menyebutkan, data zona rawan di tingkat rukun tetangga (RT). Di Jakarta Barat ada 1.733 RT, Jakarta Timur 1.594 RT, Jakarta Selatan 1.325, Jakarta Utara 1.061, Jakarta Pusat 892, dan Kepulauan Seribu enam RT.  "Ini data RT rawan sebagai dasar perhitungan untuk penerapan wilayah pengendalian ketat di Jakarta," kata Ariza.

Lantaran hampir semua wilayah Jakarta masuk kategori zona merah, Ariza meminta semua warga mengurangi mobilitas. "Tidak ada pilihan, sudah sering kami sampaikan, bahwa tempat terbaik saat suasana seperti ini adalah tetap berada di rumah, apalagi bagi anak-anak," kata dia.

Hari ini (24/6), kasus harian di Jakarta memecahkan rekor dengan 7.505 kasus baru. Sebanyak 15 persen atau 1.112 kasus di antaranya adalah anak-anak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement