Kamis 24 Jun 2021 22:47 WIB

Ridwan Kamil Umumkan Kota & Kabupaten Bandung Zona Merah

Emil pun meminta 25 kota/kabupaten lainnya di Jabar untuk tetap bersiaga.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Seorang tenaga kesehatan berada di gedung khusus pasien COVID-19 di RSUD Provinsi Jawa Barat Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). Berdasarkan data Satgas COVID-19, status Kabupaten Bandung naik dari zona orange menjadi zona merah penyebaran COVID-19 setelah mengalami peningkatan kasus positif yang cukup signifikan yaitu sebayak 1.858 yang didominasi oleh klaster keluarga.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Seorang tenaga kesehatan berada di gedung khusus pasien COVID-19 di RSUD Provinsi Jawa Barat Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). Berdasarkan data Satgas COVID-19, status Kabupaten Bandung naik dari zona orange menjadi zona merah penyebaran COVID-19 setelah mengalami peningkatan kasus positif yang cukup signifikan yaitu sebayak 1.858 yang didominasi oleh klaster keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG----Baru saja membagikan kabar baik, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kembali meralat dengan meng-update kabar terbaru. Sebelumnya, Ridwan Kamil menyatakan, pekan ini tidak ada kabupaten/kota zona merah di Jawa Barat, Kamis (24/6).

Namun, masih di hari yang sama dalam waktu beberapa jam saja, di Instagram pribadinya Ridwan Kamil justru mengumumkan ada dua daerah di Jabar masuk zona merah. Yakni, Kota dan Kabupaten Bandung.

"Mohon maaf berita tidak enak lagi. Per tanggal 24 Juni 2021, di minggu ini zona merah Jawa Barat adalah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung," tulis Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis malam (24/6).

Emil mengatakan, seiring penetapan status zona merah tersebut, pihaknya meminta wisatawan, termasuk tamu yang tidak memiliki kepentingan darurat untuk tidak mendatangi kedua wilayah tersebut hingga tujuh hari ke depan. 

Selain itu, Emil pun meminta warga Kota Bandung dan Kabupaten Bandung untuk memaksimalkan kegiatannya di rumah masing-masing dan mengurangi pergerakan sekunder, apalagi tersier. 

"Kepada aparat setempat mohon terus mengedukasi prokes dan menindak sesuai prosedur dan persuasif terkait prokes 5 M," katanya.

Emil pun meminta 25 kota/kabupaten lainnya di Jabar untuk tetap bersiaga dan terus berupaya menekan tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 serta menguatkan PPKM mikro dan ruang isolasi non-rumah sakit. 

Sebelumnya, Emil memberikan informasi berbeda soal zona merah Covid-19 ini. Ia mengumumkan bahwa Jabar terbebas dari zona merah Covid-19. 

"Ada berita baik minggu ini tidak ada zona merah di Jabar. Provinsi lain masih banyak, kita minggu ini diumumkan tidak ada zona merah. Daerah terakhir (zona merah) adalah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis (24/6).

Emil mengatakan, perbaikan keadaan ini merupakan hasil semua stakeholders terutama tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan. Namun begitu, pandemi masih belum berakhir. "Nah inilah mungkin sebuah upaya yang membuahkan hasil. Tapi situasi masih belum normal," kata Emil. 

Apalagi, kata Emil, cukup banyak tenaga kesehatan yang terpapar virus. Meskipun begitu, Pemprov Jabar akan menambah 400 relawan untuk membantu penanganan Covid-19.

"Saya belum ada datanya. Tapi rata-rata cukup banyak (tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19. Di RSUD ini saja ada 84 terkonfirmasi, di Karawang tadi dilaporkan 200-an terkonfirmasi. Mudah-mudahan nanti kita tambahi karena ada relawan 400 yang sudah kita siapkan," paparnya.

Selain pemenuhan tenaga kesehatan, menurut Emil, ia juga akan meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengirimkan obat-obatan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. Mengingat, RSUD Purwakarta sedang kekurangan obat-obatan. 

Selain itu Pemprov Jabar juga mulai menghitung kebutuhan tabung oksigen di kabupaten/kota. Karena meskipun kebutuhan tabung oksigen masih cukup namun perlu ada antisipasi menyusul naiknya angka kasus Covid-19. 

"Semua akan kita assessment per hari ini masih terkendali, tapi dengan kasus naik tentu ketersediaan oksigen sudah kita hitung termasuk tadi kekurangan obat di Purwakarta. Itulah pentingnya saya datang untuk memonitor langsung kekurangan dan tantangan di daerah-daerah," papar Emil. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement