REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengatakan rasio elektrifikasi listrik di provinsi berbasiskan kepulauan ini terus meningkat hingga mencapai 88,37 persen per Mei 2021.
"Peningkatan elektrifikasi ini seiring dengan semakin banyak desa-desa di NTT yang mulai terailiri listrik PLN," katanya di Kupang, Kamis (24/6). Hal ini terkait perkembangan rasio elektrifikasi listrik di NTT.Rasio elektrifikasi NTT, kata dia meningkat dari sebelumnya pada Februari 2021 sekitar 87 persen, sementara untuk rasio desa berlistrik telah mencapai 96 persen per Mei 2021.
Agustinus mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 100 persen seiring dengan terus bertambahnya pembangunan listrik ke desa-desa di NTT. Ia mencontohkan seperti pembangunan listrik pada 18 desa atau 742 kepala keluarga sejak setelah bencana badai siklon tropis Seroja yang tersebar di Pulau Flores, Pulau Sumba, Kabupaten Alor, Kabupaten Sabu Raijua, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Agustinus mengakui pelaksanaan program listrik desa ini membutuhkan sinergi yang kuat dan kerja ekstra terutama dalam pengangkutan material listriki ke lokasi dengan medan alam yang cukup sehingga mengandalkan tenaga manusia. Diharapkan dukungan pemerintah daerah dan masyarakatnya terutama terkait kemudahan perizinan pembangunan serta lahan untuk penarikan jaringan dan penempatan gardu.
"Kami juga ucapkan terima kasih kepada warga yang selama ini sudah dengan sukarela membantu kami," katanya.