Jumat 25 Jun 2021 05:57 WIB

Seperti Apa Nanyian Merdu Para Bidadari di Surga Kelak? 

Para bidadari akan melantunkan lagu berisi tasbih dan tahmid kepada Allah SWT

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Para bidadari akan melantunkan lagu berisi tasbih dan tahmid kepada Allah SWT. Ilustrasi Surga
Foto: Pixabay
Para bidadari akan melantunkan lagu berisi tasbih dan tahmid kepada Allah SWT. Ilustrasi Surga

REPUBLIKA.CO.ID, – Orang-orang yang beriman dan beramal saleh tidak akan bersedih pada hari Kiamat. 

Perpisahan tidak akan merugikan mereka, sebab setiap orang Muslim ditemani oleh amal saleh yang senantiasa menghibur dan menenteramkan jiwanya.

Orang-orang mukmin pada waktu itu akan dijamu di tempat yang paling mulia, yaitu surga. Di sana mereka dihibur dengan segala macam hiburan yang telah di sediakan Allah, seperti nyanyian merdu yang belum pernah didengar manusia. Dalam Alquran, Allah berfirman: 

وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي رَوْضَةٍ يُحْبَرُونَ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الْآخِرَةِ فَأُولَٰئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ

“Dan pada hari (ketika) terjadi Kiamat, pada hari itu manusia terpecah-pecah (dalam kelompok). Maka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira. Dan adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami serta (mendustakan) pertemuan hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam azab (neraka).” (QS. Ar Ruum 14-16).

Dalam bukunya yang berjudul “Hidup Sesudah Mati”, KH Bey Arifin menjelaskan, dalam ayat tersebut, kata “dihibur” umumnya diartikan hiburan-huburan yang dapat ditangkap oleh pendengaran, berupa lagu-lagu musik atau bunyi-bunyian.

Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dan An-Nu’man bin Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda bahwa di dalam surga terdapat kumpulan bidadari-bidadari (hurul ‘ain) yang mengangkat suara-suara mereka (bernyanyi) dengan kemerdekaan dan irama yang paling indah yang tak pernah didengar oleh manusia di dunia ini, sambil mereka berkata,

“Kamu kekal tak berubah. Kami memberikan kesenangan yang tak akan pernah membosankan. Kami menghibur tak pernah mengecewakan. Sungguh beruntung orang-orang yang mendapatkan kami atau kami yang mendapatkan dia.”

Selain itu, menurut Bey Arifin, diterangkan juga oleh Abu Hurairah sebagai berikut: 

 عَن أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: " إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْرًا طُولَ الْجَنَّ، حَافَّتَاهُ الْعَذَارَى قِيَامٌ مُتَقَابِلَاتٌ ، وَيُغَنِّينَ بِأَحْسَنِ أَصْوَاتٍ يَسْمَعُهَا الْخَلَائِقُ ، حَتَّى مَا يَرَوْنَ أَنَّ فِيَ الْجَنَّةِ لَذَّةً مِثْلَهَا "، قُلْنَا يَا أَبَا هُرَيْرَةَ وَمَا ذَلِكَ الْغِنَاءُ؟ قَالَ: " إِنْ شَاءَ اللَّهُ : التَّسْبِيحُ ، وَالتَّحْمِيدُ ، وَالتَّقْدِيسُ وَثَنَاءٌ عَلَى الرَّبِّ عَزَّ وَجَلَّ

“Di surga terdapat sungai yang sepanjang pinggirnya berdiri gadis-gadis yang berhadap-hadapan  sambil menyanyi dengan suara-suara merdu yang didengar oleh seluruh isi surga. Dan itulah kelezatan yang tiada taranya. Mendengar keterangan Abu Hurairah itu kami bertanya,

“Lagu apakah yang dinyanyikan mereka, wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah berkata, “Jika dikehendaki Allah lagu mereka adalah tasbih, tahmid, taqdis, dan sanjungan-sanjungan lainnya terhadap Allah SWT.”  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement