Jumat 25 Jun 2021 05:54 WIB

Rusia Ancam Bom Kapal Inggris

Kapal Inggris diancam bom Rusia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
 Rusia Ancam Bom Kapal Inggris. Foto: Sebuah kapal perang Inggris ikut serta dalam Aman atau latihan perdamaian di Laut Arab, lepas pantai Karachi, Pakistan, Senin (15/2).
Foto: AP/Mohammad Farooq
Rusia Ancam Bom Kapal Inggris. Foto: Sebuah kapal perang Inggris ikut serta dalam Aman atau latihan perdamaian di Laut Arab, lepas pantai Karachi, Pakistan, Senin (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rusia memperingatkan akan mengebom kapal angkatan laut Inggris di Laut Hitam jika ada tindakan provokatif lebih lanjut, Kamis (24/6). Peringatan ini muncul setelah angkatan laut Inggris melewati lepas pantai Krimea yang dicaplok Rusia.

Rusia memanggil duta besar Inggris di Moskow Besar Deborah Bronnert untuk menegur tindakan yang dinilai berbahaya oleh Inggris di Laut Hitam. Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menuduh London melakukan kebohongan terbuka.

Baca Juga

"Kami dapat meminta akal sehat, menuntut penghormatan terhadap hukum internasional, dan jika itu tidak berhasil, kami dapat mengebom," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov.

Ryabkov mengacu pada peristiwa versi Moskow tentang peristiwa sebuah pesawat Rusia mengebom jalur kapal perusak Inggris. Dia mengatakan, pada masa depan bom akan dikirim tidak hanya di jalurnya, tetapi juga tepat sasaran.

 

Sementara, Inggris mengatakan, Rusia memberikan laporan yang tidak akurat tentang insiden itu. Tidak ada tembakan peringatan yang ditembakkan dan tidak ada bom yang dijatuhkan di jalur kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan, Defender.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, kapal perang Inggris yang melakukan perjalanan dari pelabuhan Ukraina Odessa ke pelabuhan Georgia Batumi, bertindak sesuai dengan hukum. Kapal tersebut telah berada di perairan internasional.

"Ini adalah perairan Ukraina dan sepenuhnya tepat untuk menggunakannya dari A ke B," kata Johnson.

Kapal perusak Inggris mengunjungi pelabuhan Ukraina Odessa pekan ini. Perjalanan ini untuk memenuhi perjanjian yang ditandatangani Inggris untuk membantu meningkatkan angkatan laut Ukraina.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menuduh pilot Rusia melakukan manuver pesawat yang tidak aman 152 meter di atas kapal perang. "Angkatan Laut Kerajaan akan selalu menegakkan hukum internasional dan tidak akan menerima campur tangan yang melanggar hukum dengan lintas damai," katanya.

Menurut hukum laut internasional, lintas damai mengizinkan sebuah kapal untuk melewati perairan teritorial negara lain selama hal itu tidak memengaruhi keamanannya. Inggris membantah versi peristiwa Rusia, dengan Menteri Luar Negeri Dominic Raab menyebutnya dapat diprediksi tidak akurat.

Laut Hitam yang digunakan Rusia untuk memproyeksikan kekuatannya di Mediterania. Selama berabad-abad menjadi titik nyala antara Rusia dan para pesaingnya, seperti Turki, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Rusia merebut dan mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menganggap daerah di sekitar pantainya sebagai perairan Rusia. Negara-negara Barat menganggap Krimea sebagai bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas laut di sekitarnya.

Hubungan antara London dan Moskow telah membeku sejak keracunan pada 2018. Agen saraf yang dikembangkan Soviet yang dikenal sebagai Novichok diduga diberikan kepada mantan agen ganda Sergei Skripal, agen Rusia yang berkhianat ke layanan mata-mata asing MI6 Inggris. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement