Jumat 25 Jun 2021 08:32 WIB

NATO Tolak Kontak dengan Militer Rusia

'NATO sama sekali tidak ingin berkomunikasi melalui militer," ungkap Menlu Rusia

Red: Nur Aini
Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO menolak menjalin kontak dengan militer Rusia meskipun ketegangan di Eropa meningkat.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO menolak menjalin kontak dengan militer Rusia meskipun ketegangan di Eropa meningkat.

 

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO menolak menjalin kontak dengan militer Rusia meskipun ketegangan di Eropa meningkat.

Baca Juga

"NATO sama sekali tidak ingin berkomunikasi melalui militer," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov saat Konferensi Keamanan Internasional Moskow, Kamis (24/6).

Menurut Lavrov, Rusia telah menyarankan NATO untuk menyepakati latihan militer jauh dari perbatasan satu sama lain dan tidak meluncurkan rudal jarak menengah maupun pendek di Eropa, tetapi tidak mendapat respons apa pun.

"Usulan konstruktif Rusia untuk mengurangi ketegangan militer di sepanjang jalur kontak antara negara kita dan Aliansi Atlantik Utara sudah ada di atas meja selama hampir dua tahun," ungkap dia.

Mengacu pada penarikan Rusia dari Perjanjian Langit Terbuka (Open Skies Treaty), Lavrov menyebut NATO munafik. Uni Eropa dan NATO mendesak Rusia untuk tidak "menggagalkan" perjanjian itu meskipun Amerika Serikat-lah yang pertama kali mengumumkan keluar dari perjanjian itu.

"Yang mengejutkan adalah reaksi munafik NATO dan Uni Eropa. Mereka meminta Moskow untuk tidak menghancurkan perjanjian itu, seolah-olah mereka melupakan keputusan mundurnya Washington sebagai akar penyebab krisis saat ini," ujar menlu.

"Bahkan, negara-negara Barat selama 10 tahun terakhir ini mengabaikan kewajibannya di bawah Perjanjian Langit Terbuka," kata dia lagi.

Perjanjian Langit Terbuka berlaku mulai 1 Januari 2002. Perjanjian itu dibuat untuk meningkatkan saling pemahaman dan transparansi dalam aktivitas militer. November lalu, AS di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump, secara sepihak menarik diri dari perjanjian itu, memicu tanggapan senada dari Rusia.

Pada 7 Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah undang-undang untuk menyelesaikan proses penarikan Rusia dari perjanjian itu.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/nato-tolak-kontak-dengan-militer-rusia-/2284323
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement