Awan Panas Merapi Tiga Kilometer, Warga Diimbau Tetap Tenang
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman, DIY (ilustrasi). | Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi mengeluarkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi pada Jumat (25/6) pagi. Salah satunya guguran awan panas yang teramati terjadi tiga kali dengan jarak luncur maksimal 3.000 meter ke arah tenggara.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, awan panas terjadi sekitar pukul 04.43. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi 61,132 dan 245 detik.
Akibat awan panas, teramati kolom asap setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak. Selain itu, teramati lima guguran lava pijar ke arah barat daya dan enam kali ke arah tenggara, dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melaporkan, setelah guguran awan panas tadi pagi, kegempaan didominasi oleh guguran dan hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa tempat sekitar Merapi. Meski begitu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
"Masyarakat diimbau tetap tenang, mematuhi rekomendasi BPPTKG dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti menggunakan masker dan menutup penyimpanan air," kata Hanik, Jumat (25/6).
Untuk aktivitas kegempaan, selama periode pengamatan 00.00-06.00 juga terjadi 81 guguran, 10 hembusan, sembilan gempa fase banyak dan dua kali gempa vulkanik dangkal. Secara visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal.