Jumat 25 Jun 2021 10:32 WIB

Antrean Pasien Mengular, RSUD Cibinong Pasang Tenda Tambahan

RSUD Cibinong kewalahan untuk melayani skrining awal pasien.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Pasien mendapatkan perawatan di tenda darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). RSUD Cibinong memasang tenda darurat untuk menampung pasien yang akan masuk ke IGD, karena ketersediaan kamar rawat menipis yaitu dari sebanyak 242 tempat tidur telah terisi 90 persen yang disebabkan lonjakan pasien COVID-19 beberapa hari terakhir di Kabupaten Bogor.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pasien mendapatkan perawatan di tenda darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). RSUD Cibinong memasang tenda darurat untuk menampung pasien yang akan masuk ke IGD, karena ketersediaan kamar rawat menipis yaitu dari sebanyak 242 tempat tidur telah terisi 90 persen yang disebabkan lonjakan pasien COVID-19 beberapa hari terakhir di Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Selama sepekan terakhir, lonjakan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong mengalami lonjakan dan terjadi antrean pasien yang panjang. Sehingga, RSUD Cibinong dibantu oleh Polsek Cibinong untuk memasang tenda tambahan di depan ruang IGD untuk mengatasi antrean pasien.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Cibinong, Fusia Mediawaty mengatakan, tenda tersebut digunakan untuk tempat pasien mengantre sebelum proses identifikasi pasien atau triase. Apakah pasien tersebut merupakan pasien Covid-19 atau Non-Covid-19. Dengan adanya tenda tersebut, pasien tidak berpencar ke mana-mana.

“Dalam satu pekan ini, lonjakan pasien Covid di RSUD luar biasa, sementara kami tidak mungkin menutup layanan. Nah terkendala ruangan yang hanya segitu. Akhirnya dibantu kapolsek mendirikan tenda di depan IGD yang memang digunakan untuk mengatasi antrean pasien yang mau masuk IGD supaya pasien nggak ke mana-mana,” kata Fusia.

Fusia mengungkapkan, beberapa hari belakangan, pihak RSUD Cibinong kewalahan untuk melayani skrining awal pasien. Bahkan, antrean ambulans yang hendak masuk ke RSUD Cibinong pada Rabu (22/6) malam sudah panjang dan overload.

Dengan adanya tenda tersebut, antrean pasien menuju triase bisa terurai. Meski demikian, Fusia mengatakan, pihak rumah sakit masih kekurangan tenaga kesehatan (nakes) untuk ditempatkan di tenda tersebut. Sebab, membludaknya pasien Covid-19 juga membuat sumber daya manusia (SDM) di RSUD Cibinong kekurangan.

“Kita tempatkan satpam, karena kita belum bisa menempatkan nakes di sana terkait sarana prasarana dan SDM. Jadi kita juga sedang mengatur SDM untuk sementara ini,” tuturnya.

Fusia memaparkan, dari total 516 tempat tidur yang ada di RSUD Cibinong, sebanyak 242 di antaranya digunakan untuk isolasi Covid-19. Sementara itu, hingga Rabu (23/6), Fusia menyebutkan, 229 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 sudah terisi.

“Dimana memang ruang yang kosong, yang masih ada itu tempat untuk bayi dan bayi yang baru lahir. Ruangan lain, bahkan isolasi IGD itu dari 16 tempat tidur sudah terisi 21 tempat tidur. Jadi sudah overload,” pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement