Jumat 25 Jun 2021 10:53 WIB

Varian Alpha, Beta, Delta Vs Kesiapan Jakarta Menurut Anies

Anies menegaskan, DKI Jakarta siap menghadapi segala kondisi terkait pandemi.

Petugas mengecek tempat tidur lipat untuk pasien OTG di Aula Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (23/6). Sebanyak 100 tempat tidur lipat disiapkan di Aula Masjid Hasyim Asyari untuk dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 status orang tanpa gejala (OTG) mengingat jumlah kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan beberapa hari terakhir. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas mengecek tempat tidur lipat untuk pasien OTG di Aula Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (23/6). Sebanyak 100 tempat tidur lipat disiapkan di Aula Masjid Hasyim Asyari untuk dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 status orang tanpa gejala (OTG) mengingat jumlah kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan beberapa hari terakhir. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan. A, Antara

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengidentifikasi 70 kasus positif Covid-19 di Jakarta terkait dengan varian baru corona. Sebanyak 55 di antaranya adalah varian Delta (B.1617.2).

Baca Juga

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menerangkan, pihaknya secara total telah melakukan pemeriksaan 987 sampel whole genome sequencing (WGS). Dari jumlah tersebut, 70 sampel dinyatakan sebagai variant of concern (VoC).

"Adapun rincian 70 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), tiga varian Beta (B.1.351), dan 55 varian Delta (B.1617.2),” kata Dwi dalam siaran pers resmi Pemprov DKI Jakarta, Kamis (24/6).

Hasil identifikasi menunjukkan, 33 kasus terkait VoC memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri (kasus impor) dan 19 kasus merupakan transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta. Lalu, 10 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang mana pemeriksaannya dilakukan di Jakarta. Selanjutnya, delapan kasus masih dalam proses verifikasi apakah merupakan varian Delta dari luar negeri atau transmisi lokal.

Karena mulai muncul kasus baru karena varian baru mutasi virus Covid-19 di Jakarta, Dwi meminta masyarakat waspada. Sebab, kata dia, varian baru ini lebih cepat menular dan menimbulkan gejala yang lebih berat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan, varian baru Covid-19 tidak hanya membuat penularan lebih cepat, tetapi juga membuat kondisi pasien yang terpapar lebih cepat memburuk. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah mengingat kasus Covid-19 di Jakarta yang terus mencatatkan penambahan.

"Potensi penularan itu amat tinggi. Kedua, ini adalah varian baru sehingga kita menyaksikan percepatan penularan, dan dalam banyak kasus, percepatan perburukan ketika mengalami Covid," kata Anies saat mengunjungi RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis malam.

In Picture: Rusun Pasar Rumput Akan DIpakai untuk Isolasi Pasien OTG

photo
Karyawan menyapu salah satu bagian Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput di Jakarta, Kamis (24/6/2021). Pemerintah menyiapkan rusun tersebut sebagai alternatif tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala (OTG) dengan mengoperasikan 600 unit kamar di lantai empat hingga lantai 25 pada tahap pertama yang rencananya beroperasi dalam sepekan atau 10 hari mendatang. - (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

 

 

Berbeda dengan lonjakan kasus pada bulan-bulan sebelumnya, Anies menegaskan bahwa umumnya kondisi pasien yang sudah terpapar virus akan lebih cepat menurun karena varian baru ini. Apalagi, pemerintah tidak bisa mengawasi kegiatan masyarakat, terutama di ruang privat, seperti rumah dan permukiman warga.

Karena itu, Anies mewanti-wanti masyarakat untuk menyadari bahwa kondisi Jakarta saat ini berpotensi menuju fase genting. Seluruh rumah sakit telah diminta untuk menambah kapasitas tempat tidur.

"Kita menambah jumlah tempat tidur, menambah jumlah tenaga medis, obat, tapi kalau jumlah pasiennya tidak dikendalikan, jumlahnya bertambah terus, akan repot," kata Anies.

Direktur RSUD Kramat Jati Friana Asmely menjelaskan bahwa sebelumnya, kondisi pasien didominasi dengan gejala ringan dan sedang. Sedangkan, saat ini lebih banyak ditemukan pasien bergejala sedang dan berat.

"Bulan ini lebih banyak kita temukan sedang dan berat. Istilah medisnya desaturasi atau kekurangan oksigen dalam udara terbuka, di bawah 90 persen semua ternyata oksigennya," kata Friana.

Berbicara secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, hampir semua wilayah di Jakarta masuk kategori zona merah penyebaran Covid-19. Hal ini disampaikan Ariza usai Jakarta memecahkan rekor kasus harian dengan 7.505 kasus pada Kamis (24/6).

"Jakarta ini sudah hampir semua zona merah," ujar Ariza kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Ditanya jumlah zona merah di Jakarta, Ariza menyebut ada 2.166 wilayah rukun warga (RW) yang terdapat kasus positif aktif. Diakuinya telah terjadi peningkatan dibanding sebelumnya.

"Dari 267 kelurahan di Jakarta, itu 265 kelurahan positif. Tinggal dua kelurahan lagi yang tidak positif," kata Ariza.

Ariza juga menyebutkan data zona rawan di tingkat rukun tetangga (RT). Di Jakarta Barat ada 1.733 RT, Jakarta Timur 1.594 RT, Jakarta Selatan 1.325, Jakarta Utara 1.061, Jakarta Pusat 892, dan Kepulauan Seribu enam RT.

"Ini data RT rawan sebagai dasar perhitungan untuk penerapan wilayah pengendalian ketat di Jakarta," kata Ariza.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement