REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong adanya terobosan baru dalam menghadapi tantangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital. Wapres mengatakan, disrupsi digital akibat dari kemajuan teknologi ini tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga memiliki dampak negatif.
"Pada saat yang sama dapat juga membawa dampak negatif seperti masuknya arus informasi kebohongan (hoax), penipuan, fitnah, provokasi dan bahkan konten-konten yang berisi ajaran sesat serta ajaran ekstrim baik kanan maupun kiri," kata Wapres menghadiri Pelantikan Pengurus Besar Mathla’ul Anwar dan Muslimat Mathla’ul Anwar Masa Khidmat 2021-2026 melalui konferensi video, Jumat (25/6).
Kiai Ma'ruf mengatakan, disrupsi digital yang telah mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik dalam cara berkomunikasi, bertransaksi, dan bahkan dalam cara berdakwah. Jangkauan dari perubahan akibat kemajuan teknologi ini mampu menembus batas geografis, sosial, ekonomi, serta tidak terkendala oleh perbedaan zona waktu. Bahkan, semuanya dapat diakses secara real time seketika itu juga.
"Sebagai akibatnya, kita menyaksikan banyak kalangan yang menjadi korban seperti ketidak-percayaan sebagian masyarakat terhadap pandemi Covid-19 karena terpengaruh provokasi teori konspirasi," ungkapnya.