Jumat 25 Jun 2021 13:12 WIB

Bennett Singgung Peran Israel Serang Situs Nuklir Iran

Israel bekerja sama dengan AS dalam masalah nuklir Iran

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
PM Israel Naftali Bennett
Foto: AP/Tsafrir Abayov
PM Israel Naftali Bennett

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Media Iran melaporkan pada Rabu (23/6) bahwa upaya sabotase di salah satu fasilitas nuklir negara itu digagalkan. Israel diduga menjadi dalang dalam peristiwa tersebut.

Selama pidato pada upacara kelulusan pilot Angkatan Udara Israel pada Kamis (24/6), Perdana Menteri Naftali Bennett tampaknya menyinggung peran Israel dalam serangan baru-baru ini di situs nuklir Iran. "Musuh kami tahu bukan dari pernyataan, tetapi dari tindakan bahwa kami jauh lebih bertekad dan jauh lebih pintar, dan bahwa kami tidak ragu untuk bertindak saat dibutuhkan," kata Bennett seperti dikutip di Pangkalan Udara Hatzerim IAF, di luar Bersyeba, Israel.

Baca Juga

Bennett juga menyebutkan serangan Israel terhadap pembangkit nuklir Irak lebih dari 40 tahun yang lalu dalam pidatonya.  Serangan dengan nama sandi Operasi Opera adalah contoh pertama dari Doktrin Begin atau nama Perdana Menteri Israel saat itu Menachem Begin.

Begin menganjurkan mengambil tindakan militer, bahkan secara sepihak jika perlu untuk mencegah negara-negara musuh di Timur Tengah memperoleh senjata nuklir. Bennett mengklaim bahwa perdana menteri Israel selalu memiliki tanggung jawab suci untuk mencegah negara menghadapi ancaman eksistensial.

"Lalu Irak, hari ini Iran," kata Bennett menggarisbawahi posisi senjata nuklir saat ini.

Selain itu, pemerintah Israel saat ini akan mencoba bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam masalah nuklir Iran. Bennett menyinggung kebijakan Benjamin Netanyahu yang justru menyulitkan."Kami akan terus berkonsultasi dengan sekutu kami, untuk meyakinkan, berbicara, berbagi informasi dan pemahaman, karena rasa saling menghormati yang mendalam. Tetapi pada akhirnya, tanggung jawab atas nasib kami akan tetap berada di tangan kami dan bukan di pihak lain. Kami akan bertindak secara bertanggung jawab dan hati-hati," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement