Jumat 25 Jun 2021 13:23 WIB

Satu Masjid di Bahrain Kembali Ditutup Sementara

Satu Masjid di Bahrain Kembali Ditutup Sementara

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Fatima Al Houty di Kota Muharraq, Bahrain.
Foto: Bahrain News Agency
Masjid Fatima Al Houty di Kota Muharraq, Bahrain.

REPUBLIKA.CO.ID,MUHARRAQ—Kementerian Hukum, Islam, dan Wakaf telah menutup satu masjid selama satu minggu di Provinsi Muharraq, Bahrain setelah Tim Medis Nasional Penanggulangan Virus Corona (COVID-19) menemukan kasus positif di sana.

"Waktu (penutupan) akan digunakan oleh tim terkait untuk melakukan proses pelacakan kontak, membersihkan tempat dan memastikan bahwa semua tindakan pencegahan telah diambil," kata kementerian itu yang dikutip di BNA, Jumat (25/6).

Baca Juga

Sementara itu, Bahrain telah mengumumkan pembukaan embali masjid untuk salat lima waktu, dengan penerapan ketat protokol keseharan dan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus.

Sedangkan masjid-masjid yang gagal mematuhi tindakan pencegahan akan ditutup sementara. Kementerian juga memperingatkan bahwa mereka akan menindaklanjuti penerapan langkah-langkah wajib di masjid-masjid dan mengintensifkan inspeksi untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jamaah.

Sebelumnya, Kementerian Kehakiman, Urusan Islam dan Wakaf Bahrain kembali menutup sementara sebuah masjid di provinsi selatan Bahrain. Masjid itu ditutup selama satu pekan karena salah seorang jamaah ditemukan terinfeksi virus corona (Covid-19).

Gugus Tugas Medis akan melakukan proses pelacakan kontak dan sanitasi serta memastikan tindakan pencegahan penularan virus diterapkan dengan benar di masjid. Kementerian Kehakiman, Urusan Islam dan Wakaf menegaskan tindak lanjut yang ketat atas pelaksanaan tindakan pencegahan di masjid-masjid dan intensifikasi kampanye inspeksi untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jamaah.

Satu masjid di Manama juga ditutup setelah ada jamaah yang terdeteksi positif Covid-19. Kementerian juga menutup satu masjid lain di kegubernuran Utara setelah terbukti melanggar protokol kesehatan. 

"Waktu akan digunakan oleh tim terkait untuk melakukan proses pelacakan kontak, membersihkan tempat dan memastikan bahwa semua tindakan pencegahan telah diambil," kata kementerian itu dikutip di BNA, Selasa (15/6).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement