REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 menyusul semakin tingginya lonjakan kasus positif di Jakarta. Sebanyak 7.000 kapasitas perawatan isolasi pun akan disiapkan.
Lokasi tambahan tersebut disiapkan di dua tempat isolasi baru, yakni di Pasar Rumput dan juga di Nagrak. Sebelumnya, di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet sendiri memiliki kapasitas kamar isolasi sebanyak 5.994 tempat tidur. Kapasitas tersebut juga sudah ditingkatkan menjadi 7.000.
"Di Nagrak itu ada empat tower, kita isi sekitar empat ribu. Kita akan mulai dari dua ribu dulu, tapi itu kapasitas maksimalnya bisa empat ribu. Sedangkan, di Pasar Rumput kita akan juga menambah kapasitas isolasi sekitar tiga ribu. Jadi, ada tujuh ribu tempat tidur isolasi tambahan, atau dua kali lipat dari sebelumnya yang ada di Wisma Atlet," kata Menkes menjelaskan saat memberikan keterangan pers, Jumat (25/6).
Budi menjelaskan, rencananya pemerintah akan memindahkan pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG dan pasien ringan ke tempat isolasi terpusat di Nagrak dan juga Pasar Rumput. Dengan begitu, kapasitas kamar isolasi di Wisma Atlet bisa digunakan untuk menangani pasien dengan gejala sedang.
Sedangkan, untuk kondisi pasien berat tetap akan dirawat di rumah sakit. "Dan, kita akan memastikan bahwa disiplin pengisian ini bisa dijaga," ucap dia.
Menurut Budi, pasien Covid-19 tanpa gejala bisa mendapatkan perawatan di rumah isolasi mandiri atau di tempat isolasi terpusat di Nagrak atau di Pasar Rumput. Ia pun berharap dengan penambahan jumlah tempat tidur ini, kapasitas layanan kesehatan, baik untuk pasien tanpa gejala dan gejala ringan hingga berat dapat diatur lebih baik.