Jumat 25 Jun 2021 16:02 WIB

DIY Catat Ribuan Anak Terpapar Covid-19

Orang tua agar lebih selektif untuk membawa anak keluar dari rumah. 

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan membawa pasien Covid-19 ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan membawa pasien Covid-19 ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, anak-anak sangat rentan terpapar Covid-19. Setidaknya, sudah tercatat ribuan anak yang terpapar Covid-19 selama 2021 ini dari rentang usia nol sampai 18 tahun di DIY. Berdasarkan data yang sudah dihimpun Dinkes DIY, total anak dari umur nol sampai 18 tahun yang sudah terinfeksi Covid-19 mencapai 6.008 anak.

Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, selama 2021 ini kasus terkonfirmasi Covid-19 yang terjadi pada anak-anak terus meningkat. Kata dia, dari 6.008 kasus ini dengan rincian 1.031 kasus di Januari, 619 kasus pada Februari, 783 kasus pada Maret, 598 kasus pada April dan 926 kasus ditemukan pada Mei. 

Sementara, pada Juni terjadi lonjakan kasus yang signifikan di DIY termasuk pada anak-anak yang setidaknya sudah dilaporkan sebanyak 2.051 kasus.  "Ana-anak memang kita ada data 3.227 (anak terpapar) sampai hari ini dari usia nol sampai 10 tahun yang dinyatakan positif," kata Pembayun kepada wartawan, Jumat (25/6).

Sehingga, anak yang terpapar Covid-19 dari rentang usia 11-18 di DIY mencapai 2.781 anak selama 2021. Untuk itu, ia meminta orang tua agar lebih selektif untuk membawa anak keluar dari rumah. 

Pembayun menegaskan, tempat yang aman bagi anak disaat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 seperti saat ini adalah di rumah. "Ini (penularan Covid-19 pada anak) banyak, maka rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang terakhir bahwa orang tua harus sangat selektif membawa anak keluar dari rumah. Tempat anak-anak yang aman itu di dalam rumah," ujarnya.

Pembayun pun masih menyayangkan adanya orang tua yang membawa anaknya keluar tanpa protokol kesehatan yang ketat. Ia mencontohkan, saat orang tua mengikuti program vaksinasi Covid-19, anak turut dibawa tanpa menggunakan masker.

Hal ini, katanya, masih banyak terjadi di masyarakat. Artinya, kesadaran masyarakat masih kurang untuk menjaga anak dari penularan Covid-19.

"Kami masih melihat yang divaksin bapaknya dan ibunya, anaknya dibawa dengan tidak pakai masker. Dari IDAI, rekomendasi terbaru anak-anak itu tidak boleh dibawa keluar di masa seperti ini, anak-anak sangat rentan," ujar Pembayun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement