REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) dan para pelaku industri terkait terus mendukung penyediaan oksigen medis guna kebutuhan perawatan pasien Covid-19. Ketersediaan tabung oksigen bagi rumah sakit terus dipastikan jumlahnya agar mencukupi.
"Saat melakukan persiapan bantuan oksigen ke India, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga mengantisipasi dan menjamin kebutuhan dalam negeri terpenuhi kalau ada peningkatan kasus Covid-19. Bantuan yang diberikan sebanyak 3.400 tabung atau hanya 0,05 persen dari stok tabung nasional. Jadi tabung oksigen cukup tersedia," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri di Jakarta, melalui siaran pers pada Jumat (25/6).
Febri menuturkan, Kemenperin sudah melakukan berbagai pertemuan dengan asosiasi demi mempersiapkan ketersediaan oksigen beserta tabungnya. "Intinya tidak ada kelangkaan tabung oksigen, karena tabung oksigen cukup dan tersedia mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya kasus Covid-19 di dalam negeri," tegas dia.
Ia menyebut, saat ini para distributor tabung juga masih memiliki stok. Dengan begitu, apabila kebutuhan tabung gas oksigen di rumah sakit terus meningkat bisa langsung dipergunakan.
Kemudian, guna memastikan jumlah kebutuhan di rumah sakit yang menangani Covid-19, Kemenperin juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pemutakhiran data kebutuhannya di daerah. "Hal ini diharapkan bisa memastikan agar pasokan tabung gas oksigen untuk medis sesuai dengan kebutuhan daerah dan rumah sakit setempat dan tepat sasaran," jelasnya.
Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Arief Harsono menambahkan, pihaknya masih memiliki ketersedian stok 2.000 tabung gas oksigen bagi medis. Jumlah tersebut bisa digunakan mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air.
"Pada bulan Juli, akan datang lagi tambahan tabung gas. Sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi," tuturnya.
Arief mengatakan, asosiasi juga terus memastikan stok regulator tabung, karena merupakan komponen penting yang ketersediaannya harus selalu dijaga dalam mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19. "Kami juga terus cek regulator, karena merupakan komponen penting bagi tabung oksigen," kata dia.