Jumat 25 Jun 2021 18:33 WIB

IZI Targetkan Sebar 31.800 Abon Olahan Kurban

Sejak 2016 ada 828 sapi titipan yang didistribusikan ke 68 ribu penerima manfaat

Rep: rossi handayani/ Red: Hiru Muhammad
Lembaga Filantropi, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menargetkan untuk menebar 31.800 bungkus abon sapi kepada para penerima manfaat dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.
Foto: istimewa
Lembaga Filantropi, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menargetkan untuk menebar 31.800 bungkus abon sapi kepada para penerima manfaat dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lembaga Filantropi, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menargetkan untuk menebar 31.800 bungkus abon sapi kepada para penerima manfaat dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

"Tahun 2020 karena pandemi kami mengeluarkan produk abon, kami menyerahkan 14 ribu paket. Mudah-mudahan dari pengalaman tahun lalu bisa kita intreprestasikan pada tahun ini. Berharap tahun ini lebih banyak lagi paket abon yang diberikan. Karena efek pandemi ini, maka muncul kaum mustahik baru," kata Direktur Utama IZI, Wildhan Dewayana, dalam Konferensi pers secara daring pada Jumat (25/6).

Wildhan mengatakan, kurban merupakan ibadah yang penting untuk dilaksanakan bagi mereka yang mampu. Terlebih lagi saat ini memasuki tahun kedua ibadah kurban di tengah pandemi covid-19. Menurut dia, ini bisa menjadi jawaban untuk mengatasi kesulitan umat.

"IZI dari 2016 sampai 2020 ada 828 sapi titipan, yang didistribusikan kepada 68 ribu penerima manfaat. Terima kasih atas partisipasi bapak dengan ibu yang telah mempercayakan kepada IZI," kata dia.

Wildhan mengungkapkan, program kurban dengan bentuk olahan abon ini memang berbeda dari yang lainnya, tujuannya yakni untuk memudahkan bagi para pekurban (mudhodi), namun tidak menghilangkan esensi utamanya. Selain itu, melalui abon usia penyimpanannya menjadi lebih lama, dan bisa menjangkau penerima manfaat di wilayah yang jauh. Kurban dalam bentuk abon disebut tidak bertentangan dengan syariah.

IZI sebagai lembaga zakat nasional memilih produk olahan kurban berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bernomor 37 Tahun 2019. Tentang pengawetan dan pendistribusian daging kurban dalam bentuk olahan.

"Abon ini dikeringkan tidak ada tambahan zat kimia, kolaborasi dengan Chef Ragil. Kami coba berkali-kali untuk menghasilkan produk yang bisa diterima masyarakat. Kami research ini konsumsi abon lebih tinggi dibandingkan olahan lain," ucap Wildhan.

Adapun bagi mudhodi yang ingin ikut serta kurban sapi dari satu per tujuh orang, mencapai Rp 2,5 juta. Pemotongan kurban juga dipastikan selama Hari Raya Idul Adha dan Hari tasyrik. Kemudian olahan ini akan didistribusikan maksimal 30 hari setelah Hari Raya Kurban. 

Ketua Kurban IZI, Haryono mengatakan, 31.800 bungkus abon akan diserahkan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia, serta wilayah membutuhkan di kantor IZI daerah. Beberapa wilayah yang akan dibagikan seperti terdampak bencana gempa yang lalu di Majene, Sulawesi Barat, kemudian di Deli Serdang, Sumatera Utara dan wilayah lainnya.

"Kami juga akan memotong hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) kita memastikan tidak hanya pekurban yang aman, tapi panitia juga aman, pelaksanaan aman. Di RPH bisa dibatasi kedatangan masyarakat, sehingga bisa dikondisikan dengan sebaiknya," kata Haryono.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement