Jumat 25 Jun 2021 21:07 WIB

Sydney akan Lockdown

Sebagian wilayah Sydney, Australia akan lockdown pada Jumat (25/6) malam

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
 Profesional perawatan kesehatan menguji anggota masyarakat untuk COVID-19 di klinik pengujian drive-through Rumah Sakit St.Vincent di Bondi Beach, Sydney, Australia, 20 Desember 2020.
Foto: EPA-EFE/DEAN LEWINS
Profesional perawatan kesehatan menguji anggota masyarakat untuk COVID-19 di klinik pengujian drive-through Rumah Sakit St.Vincent di Bondi Beach, Sydney, Australia, 20 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Sebagian wilayah Sydney, Australia akan di-lockdown pada Jumat (25/6) malam. Keputusan ini diambil karena wabah virus corona di kota terbesar Australia itu terus berkembang.

Otoritas kesehatan melaporkan tambahan 22 kasus yang ditularkan secara lokal dan memberlakukan karantina wilayah selama sepekan di empat wilayah. Pemerintah mengatakan orang hanya dapat meninggalkan rumah untuk tujuan penting.

Baca Juga

Wilayah dewan lokal di Sydney yang akan dikarantina adalah Woollahra, Waverley, Randwick, dan Kota Sydney. Orang-orang dapat meninggalkan rumah hanya untuk alasan-alasan seperti pekerjaan penting atau pendidikan, belanja, dan olahraga.  

Wabah varian delta yang sangat menular pertama kali terdeteksi pekan lalu dan 65 orang telah terinfeksi. "Jika Anda tinggal atau bekerja di wilayah pemerintah daerah itu, Anda harus tinggal di rumah kecuali benar-benar diperlukan," kata Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Gladys Berejiklian.

Berejiklian mengatakan lockdown yang akan berlaku sebelum tengah malam akan berdampak signifikan pada bisnis, terutama di kawasan pusat bisnis kota berpenduduk lebih dari lima juta orang. "Ini agar kami memastikan bahwa ini tidak berlangsung selama berpekan-pekan dan kami percaya ini adalah respons yang proporsional terhadap risiko," katanya.

Sehari sebelumnya, Berejiklian mengatakan tidak perlu ada pembatasan lebih lanjut. Meskipun, menurutnya, kondisi saat ini periode paling menakutkan yang telah dilalui negara selama pandemi.

Pihak berwenang mengatakan klaster menyebar dari sopir limusin bandara Sydney. Dia tidak divaksinasi, tidak memakai masker, dan diduga terinfeksi saat mengangkut awak pesawat asing.

Negara bagian Australia telah menutup perbatasan untuk pengunjung baik dari bagian Sydney atau dari wilayah lain di New South Wales. Selandia Baru telah menghentikan perjalanan bebas karantina dengan negara bagian tersebut hingga setidaknya 6 Juli.

Australia relatif berhasil menahan klaster virus corona, meskipun varian delta yang pertama kali terdeteksi di India terbukti lebih menantang. Peluncuran vaksin nasional lebih lambat daripada di banyak negara maju lainnya, dengan hanya sekitar seperempat dari populasi yang mendapatkan setidaknya satu dosis.

Pandemi telah merenggut 910 kematian di Australia yang memiliki populasi 26 juta. Satu-satunya kematian Covid-19 sejak Oktober adalah seorang pria berusia 80 tahun yang terinfeksi di luar negeri dan didiagnosis di karantina hotel.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement