REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) bersama Bank Sentral Jepang mengimplementasikan penggunaan mata uang lokal. Adapun kerja sama ini terkait penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi langsung atau Local Currency Settlement (LCS) framework antara kedua negara.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Donny Hutabarat mengatakan, total transaksi perdagangan menggunakan local currency dengan negara Jepang telah sebesar 100 juta dolar AS atau lebih tinggi dibandingkan kerja sama negara lain.
"(Transaksi LCS) Jepang melejit 100 juta dolar AS per bulan dan Jepang. Hal ini pertumbuhannya cepat beberapa bulan sekitar itu didukung volume, porsi, share trade dan investasi," ujarnya saat diskusi virtual Blueprint Pengembangan Pasar Uang 2025, Jumat (25/6).
Menurutnya transaksi tersebut lebih besar bila dibandingkan perdagangan LCS menggunakan Baht Thailand (THB) sebesar 15 juta dolar AS. Donny menjelaskan perkembangan pesat transaksi LCS Indonesia dengan Jepang juga didukung oleh kerja sama perdagangan dan investasi antar kedua negara.
“Saat ini Indonesia sudah menggandeng empat bank sentral negara Asia dalam melaksanakan Local Currency Settlement Framework (LCS Framework), yakni Bank Negara Malaysia (BNM) dan negara Thailand yakni Bank Of Thailand (BOT), Bangko Sentral ng Pilipinas, dan Bank Sentral Jepang,” jelasnya.