Sabtu 26 Jun 2021 04:40 WIB

3 Karakter Permusuhan Setan kepada Umat Manusia di Dunia

Setan akan senantiasa mengganggu umat manusia di kehidupan dunia

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Setan akan senantiasa mengganggu umat manusia di kehidupan dunia. Berlindung dari godaan setan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Setan akan senantiasa mengganggu umat manusia di kehidupan dunia. Berlindung dari godaan setan

REPUBLIKA.CO.ID, — Allah SWT telah menggambarkan tentang permusuhan abadi antara setan terhadap manusia. 

إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا..."…. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS Al Isra 53).

Baca Juga

Sebagai Muslim perlu mengetahui bagaimana karakter permusuhan setan terhadap manusia sebagaimana diabadikan dalam Alquran ataupun hadits Rasulullah SAW. Berikut penjelasannya seperti dilansir Alukah.net pada Jumat (25/6).

Pertama, mendahuli sejarah penciptaan manusia

لَمَّا صوَّرَ الله  تبارك وتعالى  آدمَ  عليه السلام  تركَه، فجعلَ إبليسُ يطوف به ينظر إليه، فلمَّا رآه أجوف، قال: ظفرتُ به، خَلْقٌ لا يَتَما

“Ketika Allah SWT menciptakan Nabi Adam, Allah membiarkannya sendiri. Maka iblis datang dan mengitari Nabi Adam serta melihat-lihat kepada sosok Nabi Adam. Maka ketika Iblis melihatnya (Nabi Adam) tidak memiliki apa-apa, dia berkata: Aku menang darinya makhluk yang tak bisa mengendalikan diri”.

Ibnu Qayyim menyebutkan dalam kitab Al-Fawaid dan Ibnu Katsir dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah, bahwa iblis mengitari Nabi Adam. Nabi Adam masih dalam bentuk tanah liat, iblis menendang Nabi Adam dam masuk dari mulutnya Nabi Adam, dan keluar dari hidungnya Nabi Adam, dan Iblis berkata, “Sungguh engkau diciptakan untuk suatu tujuan yang besar, jika aku bisa menguasaimu, aku akan menghancurkanmu. Dan jika engaku menguasaiku, aku tidak akan mematuhimu.”

Keterangan tersebut cukup menjelaskan tentang hasad atau cemburunya setan kepada anak Adam. Kebencian yang tampak dari Iblis ketika Adam belum ditiupkan ruh. Itulah dedam Iblim pada manusia yang bahkan sebelum manusia itu diciptakan.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement