Jumat 25 Jun 2021 23:34 WIB

RS Dikhususkan untuk Covid-19, Bagaimana Nasib Pasien Lain?

Tiga rumah sakit di Jakarta saat ini dikhususnya hanya melayani pasien Covid-19.

ruang IGD RSUP Persahabatan, Jakarta Jumat (25/6).
Foto: Republika/Febryan. A
ruang IGD RSUP Persahabatan, Jakarta Jumat (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, RSUP Fatmawati dan RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso diubah menjadi rumah sakit khusus penanganan pasien Covid-19. Lantas, bagaimana nasib pasien non Covid-19?

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dr. Abdul Kadir, mengatakan, pasien non Covid-19 yang sudah terlanjur dirawat di tiga rumah sakit itu tidak akan dipulangkan. Nantinya, pasien akan dipulangkan jika memang sudah layak menurut dokternya.

Baca Juga

"Kan tidak manusiawi (kalau) kita pulangkan mereka, sedangkan rumah sakit lain juga dalam kondisi penuh," kata Abdul usai meninjau kesiapan RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Jumat (25/6).

Tapi ke depan, kata dia, ketiga rumah sakit itu tidak akan menerima lagi pasien baru non-Covid-19. "Yang diterima cuma pasien Covid-19 untuk memberikan pelayanan terbaik ke pasien Covid-19," ujarnya.

Direktur Perencanaan, Organisasi & Umum RSUP Persahabatan, dr. Yudhaputra Tristanto, mengatakan, rumah sakit tempatnya bekerja menang dikhususkan untuk pasien Covid-19. Hanya saja, pasien tertentu dan pasien dalam keadaan tertentu tetap diterima. Misalnya, pasien kanker yang harus melakukan cuci darah.

"Lalu kalau ada kecelakaan yang sangat memerlukan tetap kita layani," kata Yudhaputra pada kesempatan sama.

Terkini, lanjut Yudhaputra, pasien non-Covid-19 masih ada yang dirawat di RSUP Persahabatan. Mereka akan tetap dirawat hingga dinyatakan layak pulang oleh dokter. Dia pun memperkirakan semua pasien non Covid-19 sudah pulang dalam dua pekan ke depan.

RSUP Persahabatan bersama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso diubah menjadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19 oleh Kemenkes. Langkah ini diambil karena terjadinya peningkatan kasus Covid-19 aktif yang turut membuat bed occupancy rate (BOR) meningkat. Khusus untuk DKI Jakarta, BOR-nya sudah 90 persen.

photo
Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement