Petani di Lereng Merbabu Keluhkan Harga Wortel Turun

Red: Ratna Puspita

Sejumlah petani di lereng Gunung Merbabu dan Merapi di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengatakan curah hujan tinggi menyebabkan kualitas hasil panen komoditas sayuran wortel menurun. Akibatnya, harga wortel merosok yang cukup signifikan. (Foto ilustrasi petani wortel di lereng Gunung Merbabu)
Sejumlah petani di lereng Gunung Merbabu dan Merapi di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengatakan curah hujan tinggi menyebabkan kualitas hasil panen komoditas sayuran wortel menurun. Akibatnya, harga wortel merosok yang cukup signifikan. (Foto ilustrasi petani wortel di lereng Gunung Merbabu) | Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sejumlah petani di lereng Gunung Merbabu dan Merapi di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengatakan curah hujan tinggi menyebabkan kualitas hasil panen komoditas sayuran wortel menurun. Akibatnya, harga wortel merosok yang cukup signifikan.

Legianto (30), petani asal Desa Lencoh Selo di Boyolali, Jumat (25/6), mengatakan, dampak curah hujan tinggi, yakni petani di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali mengalami gagal panen terutama sayuran jenis wortel kualitasnya menurun. Kondisi ini menyebabkan harga wortel di tingkat petani menurun dari Rp4.000 per kilogram menjadi Rp2.500/kg.

Legianto mengatakan para petani di lereng Merbabu dan Merapi pada Mei hingga Juni ini seharusnya melakukan masa panen sayuran terutama jenis wortel. Namun, turun hujan setiap hari menyebabkan tanaman sayuran wortelnya menjadi lebih kecil dan rusak sehingga menurunkan kualitas.

Legianto mengatakan, luas lahan tanaman wortel miliknya, sekitar 300 meter persegi yang biasanya mampu memproduksi wortel mencapai enam hingga tujuh kuintal. Akan tetapi kini, hasil panen hanya mendapat dua hingga tiga kuintal. 

Baca Juga

Bahkan harga wortel di tingkat petani sekarang juga turun hingga Rp2.500/kg. Mujiono(49) petani lainnya di Selo mengaku pada masa pancaroba kali ini sebagian tanaman di lereng Gunung Merapi Merbabu, petani sayuran sebagian mengalami gagal panen terutama pada tanaman wortel.

Menurut Mujiono karena lahan tanaman wortel banyak diguyur hujan sehingga hal panen tidak bisa maksimal. Jika tidak terlalu banyak diguyur hujan panen dapat maksimal.

Sukarti (42), petani asal Jrakah Selo Boyolali, menambahkan lahan tanaman wortelnya sekitar 5.000 meter persegi dengan hasil panen bisa mencapai 20 ton hingga 40 ton. Namun, karena harga wortel lagi menurun sehingga hasil panen tidak bisa menggembirakan para petani.

Sukarti mengatakan harga wortel di tingkat petani biasanya mencapai Rp4.000 /kg kini hanya ditawar Rp2.500/kg. Bahkan, sebelumnya harga jatuh hingga Rp2.000/kg. Petani banyak yang tidak memanen wortel karena hasilnya tidak seimbang dengan biaya tanamnya. 

Terkait


Bangsal Covid-19 RSUD Pandan Arang Boyolali Penuh

Warga Kudus Meninggal Saat Isolasi di Donohudan Bertambah

Klaster Baru Hajatan di Boyolali, 30 Warga Positif Covid-19

Jalur Wisata Pendakian Merbabu Mulai Dibuka

Puluhan Pasien Covid-19 dari Kudus Dikarantina di Donohudan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark