Sabtu 26 Jun 2021 12:00 WIB

Motives: Perbudakan tak Jarang Diikuti oleh Penyiksaan

Motives resmi meluncurkan single pertamanya bertajuk 'Slavery.'

Grup Musik Motives
Foto: Ist
Grup Musik Motives

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa pandemi bukan berarti proses berkesenian pun berhenti. Ya, hal itu telah dibuktikan kuartet musik Motives yang resmi meluncurkan single pertamanya bertajuk "Slavery." Debut sebagai penanda kembalinya Edo (vokal), Bayu (gitar), Tony (gitar), dan Dody (bass) dalam satu rumah yang sama bernama Motives.

Para personel Motives bukan dibilang baru bersama, mereka sudah terbentuk sejak 2001. Namun, Edo sang vokalis hengkang pada 2002 dan membentuk The Safari, sedangkan personel lainnya tergabung dalam Brandals. Hingga pada 2020 lalu akhirnya mereka (Motives) berkumpul kembali melakukan proses kreatif di masa-masa pandemi hingga saat ini.

Komposisi yang dinilai tak basa basi, “Slavery” tampil dalam format agresif. Gitar yang gahar dan kokoh bersahutan satu sama lain, berpadu dengan bass yang tegas, tapi centil di beberapa bagian. Hentakan drumnya yang membuatmu ingin bergoyang seolah ini adalah Inggris dekade 70an. Vokal Edo juga terdengar liar cocok sebagai komando pemantik riuh di kerumunan.

"Slavery" sejatinya dianggap karya yang rapih. Sebagaimana mereka sajikan pada penampilan perdananya di panggung virtual ‘Suara Berserikat’ yang digagas label Motives kini yaitu Smartest Bomb Records, di Hari Buruh lalu.

Meski terkesan dewasa, Motives tak kehilangan sensibilitas liar ala punk-nya Buzzcocks, The Damned, atau The Vibrators, bolehlah kita sematkan sebagai pengingat pijakan mereka dalam bermusik.

Edo sebagai penulis lirik menyebut “Slavery” sangat eksplisit dengan muatan kritik sosial. Motives, lewat debutnya, ingin mengulas soal tuntutan hidup yang kerap membuat manusia dengan mudah diperbudak. Perbudakan disini bukan terbatas pada hubungan kerja antara bos dengan pekerja saja tetapi dalam makna luas, dari ketergantungan akan perkembangan teknologi hingga konsumerisme.

“Slavery” sengaja dirilis pada 26 Juni 2021. Bertepatan dengan Hari Internasional PBB mendukung korban penyiksaan. Tepatnya perilisan ini dengan hari internasional tersebut untuk mengingatkan kembali kepada para pendengar Motives bahwa perbudakan tak jarang selalu diikuti oleh penyiksaan.

Lagu berdurasi dua menit 48 detik ini sudah bisa disimak di berbagai platform musik digital dan diunduh di https://motivesid.bandcamp.com sebelum kemudian tampil dalam format fisik yang mesti kalian antisipasi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement