Sabtu 26 Jun 2021 16:37 WIB

Padang Panjang Miliki Rumah Isolasi dengan Kearifan Lokal

Pandemi covid-19 bisa berakhir bila masyarakat sadar dan paham pentingnya prokes.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran
Foto: Republika/Febrian Fachri
Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Kota Padang Panjang mendirikan Rumah Isolasi untuk pasien terjangkit covid-19 dengan kearifan lokal. Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan, ada lima rumah gadang yang dijadikan tempat Isolasi memulihkan kondisi kesehatan warga kaum yang terkonfirmasi Covid-19.

Ke-5 rumah gadang itu ada di Kenagarian Gunung, Kelurahan Gantiang Kecamatan Padang Panjang Timur.  Di antaranya Rumah Isolasi Kaum M. Datuak Lelo Angso Suku Sikumbang Tigo Niniak Kelurahan Gantiang Nagari Gunuang Kecamatan Padang Panjang Timur, Kaum D. Datuak Banso Rajo Suku Pisang dan Kaum D. Datuak  Simarajo Suku Pisang.

"Semoga ini menunjang pemerintah dalam menekan angka penularan covid di Kota Padang Panjang," kata Fadly, Jumat (25/6).

Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Dr Andani Eka Putra mengatakan, Rumah Isolasi Nagari berbasis kaum. Di mana ada sinergi antara Pemda dengan elemen masyarakat bila ada anak kemenakan yang positif.

Andani menyebut, kekerabatan kaum di Sumbar sangat kuat sehingga harapannya ini menjadi hal yang baru dalam upaya penanganan pandemi. Andani yang kini juga menjabat sebagai tenaga ahli Menteri Kesehatan RI ini menilai para datuk atau pemuka adat kini dapat memberikan peranan lebih untuk mengajak serta peran masyarakat dalam melawan covid-19.

“Ini mencegah kita jangan terlalu banyak isolasi mandiri di rumah-rumah. Filosofi yang paling penting menanamkan kepada masyarakat bahwa covid itu ada dan diselesaikan secara gotong royong,” tuturnya.

Di hari yang sama, sehabis Shalat Jumat, di Masjid Nurul Huda, Kelurahan Gantiang dr Andani menyempatkan diri memberikan pencerahan pentingnya protokol kesehatan. Andani mengingatkan, masyarakat agar jangan sampai terjadi ledakan kedua pandemi Covid-19 karena saat ini masyarakat yang terpapar Covid -19 di Sumbar sudah mencapai lebih 300 orang per hari nya.

“Angka Positif kita telah 19 persen artinya dalam 100 orang terdapat 19 orang yang terpapar Covid-19,” ucap dia. Andani menyebut, pandemi covid-19 bisa berakhir bila masyarakat sadar dan paham pentingnya protokol kesehatan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement