REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Para arkeolog melakukan penggalian di pemukiman prasejarah Yunani Utara, Dikili Tash. Di sana, mereka menyelesaikan analisis tentang sampel wine/anggur yang berasal dari 4200 SM.
Anggur itu diyakini sebagai yang tertua di Eropa. Adapun, Dikili Tash telah dikenal sebagai situs Neolitik yang penting selama lebih dari satu abad, tetapi tingkat terendah (Neolitik Awal dan Tengah) hanya diidentifikasi selama penggalian baru-baru ini di situs tersebut.
Tidak banyak informasi yang dapat digali tentang orang-orang Dikili Tash yang hidup pada periode tersebut. Oleh karena itu, penemuan baru dari penggalian situs tersebut akan membuka wawasan tentangnya.
Dilansir dari egypttoday.com, Dikili Tash terletak 1,2 mil (1,93 km) dari kota kuno Filipi, yang telah dihuni sejak 6500 SM. Situs ini adalah gundukan besar buatan manusia yang menjulang sekitar 49 kaki (15 meter) di atas permukaan tanah saat ini di area seluas 11 hektar.
Dikili Tash adalah hasil dari ribuan tahun konstruksi manusia dan pembangunan kembali di tempat yang sama, deposit arkeologi di gundukan itu meluas di bawah permukaan masa kini, dengan total 55 kaki (17 meter) pendudukan manusia.