Ahad 27 Jun 2021 07:44 WIB

Jabar Targetkan 178.346 Orang Divaksin Saat HUT Bhayangkara

22 polres kabupaten/kota mengadakan vaksinasi saat HUT Bhayangkara.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga mengantre untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19menyambut HUT ke-75 Bhayangkara. ilustrasi
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga mengantre untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19menyambut HUT ke-75 Bhayangkara. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekda Setiawan Wangsaatmaja mengapresiasi upaya Polda Jabar membantu Pemda Provinsi Jabar mempercepat proses vaksinasi. Pada peringatan HUT ke -75 Bhayangkara Tahun 2021, Polda Jabar menggelar vaksinasi massal dengan target per hari 178.346 orang divasksin di 22 polres kabupaten/kota plus satu Youth Center Arcamanik. 

Sekda meninjau melihat proses vaksinasi massal di GOR Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, akhir pekan ini. “Jawa Barat salah satu yang tertinggi yang bisa memvaksin, dalam satu hari ini (saja) 178 ribuan (orang). Itu tentu saja upaya bersama supaya kekebalan tubuh imunitas masyarakat Jawa Barat dapat tercapai,” ujar Setiawan.

Baca Juga

Menurut Setiawan, vaksinasi ini merupakan satu dari tiga strategi upaya Jabar mengendalikan penyebaran Covid-19. Strategi lain yang tak kalah penting menerapkan protokol kesehatan di level masyarakat. Sebab orang yang telah divaksin cenderung memiliki tingkat imunitas tubuh tinggi, tapi bukan berarti kebal virus COVID-19. 

“Bahwa masyarakat betul-betul harus patuh dan disiplin pada prokes. Karena virus saat ini menyebarkan lebih cepat,” katanya.

Saat ini, kata Setiawan, kedisiplinan masyarakat mematuhi prokes sedang menurun. “Jadi kalau kita melihat dalam satu bulan ini angka kedisiplinan kita yang biasanya di angka 84 persen untuk menggunakan masker kemudian menjaga jarak 86 persen,  sempat turun ke angka 74 – 75 persen,” katanya.

Strategi lain, kata dia, Jabar terus meningkatkan tes dan pelacakan kontak erat di masyarakat. Tujuannya agar lebih mempercepat dan mempermudah mendeteksi kasus baru sehingga tidak akan terjadi penyebaran yang lebih luas. 

Maka, Setiawan mengimbau masyarakat yang merasa kurang sehat segera memeriksakan diri ke klinik kesehatan. Jika gejala mengarah ke COVID-19 dan pernah kontak erat dengan pasien positif, harap segera lapor ke satgas RT/RW. 

“Jangan sampai teman-teman atau masyarakat yang terkena COVID-19 itu sudah parah baru masuk rumah sakit. Jadi kita inginnya sebelum ada gejala sedang sampai berat sudah ketahuan dan segera diisolasi mandiri,” kata Setiawan.

Jika ketiga strategi tersebut mampu dijalani, kata dia, maka setidaknya akan meringankan beban khususnya tenaga kesehatan. “Oleh karena itu prokes, jaga jarak lalu satu lagi mencuci tangan menjadi bagian yang sangat penting. PPKM diawasi dengan ketat dan disiplin,” harap Setiawan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement