Kasus Anak Melonjak, IDAI Minta Waspadai Varian Delta
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Anak Melonjak, IDAI Minta Waspadai Varian Delta (ilustrasi). | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY menyebut, Varian Covid-19 Delta perlu diwaspadai mengingat lonjakan kasus positif yang terjadi pada anak belakangan ini. Setidaknya, sudah ditemukan 6.663 kasus positif yang terjadi pada anak-anak di DIY.
Walaupun begitu, saat ini Varian Delta masih belum terdeteksi di DIY dan masih dilakukan pendeteksian melalui genomic sequencing. Pasalnya, varian ini berpotensi menginfeksi lebih banyak orang dan menyebabkan lonjakan kasus di masyarakat.
"Perlu berhati-hati juga, banyak orang-orang yang positif tidak jelas sumbernya dan serumah kena semua. Penularan juga tinggi, (kemungkinan adanya Varian Delta) ini yang harus kita waspadai bersama," kata Anggota Tim Inti Covid-19 IDAI DIY, Rina Triasih kepada wartawan melalui wawancara yang dilakukan melalui Zoom, Sabtu (26/6).
Ketua IDAI DIY, Sumadiono mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan ada kecenderungan anak-anak terpapar Varian Delta. Seperti yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah, yang sudah terdeteksi adanya Varian Delta.
Untuk di DIY sendiri, pihaknya belum bisa memastikan apakah Varian Delta yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus terutama pada anak-anak. Namun, kata Sumadiono, melihat tingkat penularan yang sangat cepat, tidak menutup kemungkinan sudah adanya Varian Delta.
"Genome sequencing di Kudus itu positif Delta. Di DIY kita belum ada datanya, belum berani mengatakan, tapi kita tidak bisa menutup kemungkinan itu. Mudah-mudahan harapan kita bukan (Delta), karena penularannya cepat dan relatif banyak. Artinya kita masih nunggu data lengkap, sequencing yang lengkap apakah Varian Delta ini banyak di anak-anak," katanya.
Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada anak di DIY dilaporkan tertinggi pada pekan ketiga Juni 2021. Setidaknya, sepekan tersebut dilaporkan 708 kasus baru pada anak.
Persentase kasus positif pada anak di DIY ada di angka 12,7 persen. Walaupun begitu, angka kematian pada anak cukup rendah yakni di angka 0,09 persen.
"Bertambahnya jumlah kasus secara tajam berarti sumber penularan di masyarakat semakin banyak, dan anak-anak semakin berisiko tinggi tertular dibandingkan periode sebelumnya," ujar Sumadiono.