REPUBLIKA.CO.ID,MELBOURNE -- Sydney memulai penguncian atau lockdown selama dua pekan pada Ahad (27/6). Penguncian dilakukan ketika kasus varian Delta dari virus corona yang naik menjadi 110.
"Mengingat betapa menularnya jenis virus ini, kami mengantisipasi dalam beberapa hari ke depan, jumlah kasus kemungkinan akan meningkat melampaui apa yang telah kita lihat hari ini," kata Perdana Menteri Negara Bagian News South Wales Gladys Berejiklian.
Sebanyak 30 infeksi baru dilaporkan oleh Sydney pada Ahad, sehingga menjadikan jumlah kasus varian Delta yang terkait dengan sebuah cluster di lingkungan Bondi menjadi 110. Sementara dua kasus lainnya sedang diselidiki.
Peningkatan kasus varian Delta membuat pemerintah terpaksa memberlakukan lockdown untuk menekan penyebaran infeksi. Selama lockdown, masyarakat harus tetap berada di rumah.
Infeksi varian Delta awalnya dialami seorang pekerja di tambang emas milik Newmont Corp. Karena pihak berwenang belum dapat melacak semua kontak dekat penambang, penguncian secara langsung dilakukan selama 48 jam di Darwin dan beberapa lingkungan sekitarnya diberlakukan.
"Saya lebih suka menyesali kita terlalu keras, terlalu dini daripada terlalu mudah dan mempertaruhkan semuanya," kata Kepala Menteri Michael Gunner.
Queensland pada Ahad melaporkan dua kasus Covid-19 yang didapat secara lokal. Pihak berwenang mengatakan, kedua infeksi itu adalah varian Alpha, yang pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2020. Sementara, Australia Barat melaporkan satu kasus yang diduga merupakan varian Delta.
Australia telah lebih berhasil dalam mengelola pandemi daripada banyak negara maju lainnya melalui penutupan perbatasan yang cepat, aturan menjaga jarak sosial dan kepatuhan yang tinggi. Sejauh ini, Australia melaporkan lebih dari 30.450 kasus dan 910 kematian akibat Covid-19.