REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kota Sukabumi kembali menggencarkan penyemprotan disinfektan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satunya dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi yang menyiapkan sekitar 2.000 liter disinfektan per hari untuk penyemprotan.
Langkah PMI Kota Sukabumi ini misalnya ditandai dengan melakukan penyemprotan disinfektan di dua kecamatan yakni Kecamatan Baros dan Lembursitu pada Sabtu (26/6). '' Kami berupaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan menggiatkan kembali penyemprotan disinfektan,'' ujar petugas PMI Kota Sukabumi, Dinar Muhammad, Ahad (27/6).
Di mana, PMI Kota Sukabumi menyiapkan sebanyak 2.000 liter disinfektan per hari untuk mengantisipasi seandainya ada permintaan warga untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. Sehingga ketika dibutuhkan maka petugas PMI dan armadanya siap bergerak ke lokasi.
Di sisi lain PMI kata Dinar, tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama ketika beraktifitas diluar rumah. Selain itu dalam mencegah penyebaran covid-19, PMI juga melibatkan relawan SIBAT yang senantiasa mengingatkan masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
petugas gabungan yang melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan pedestrian Ir Djuanda (Dago), Kota Sukabumi, Jumat (25/6).
Langkah tersebut dilakukan tim gabungan dari Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan PMI Kota Sukabumi.Penyemprotan dilakukan dalam rangka menyeterilkan kembali kawasan tersebut pascahasil swab yang dilakukan kepada para pedagang dan ada pedagang dinyatakan positif Covid-19.
"Kami beserta jajaran Satpol PP, BPBD dan PMI melaksanakan penyemprotan disinfektan di kawasan Dago, untuk mensterilkan kembali kawasan ini,'' ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada disela-sela meninjau penyemprotan disinfektan. Upaya tersebut digiatkan karena ada peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 dari hasil swab yang dilakukan beberapa hari lalu terhadap para pedagang.
Sehingga kata Dida, untuk sementara sampai selesai dilakukan tracking oleh Dinas Kesehatan maka aktivitas pedagang di kawasan Dago sementara di hentikan. Kebijakam tersebut untuk kebaikan bersama dalam menghentikan penyebaran Covid -19.
Sebelumnya, aktivitas berjualan pedagang di kawasan kuliner Jalan Ir Djuanda (Dago) Kota Sukabumi untuk sementara dihentikan mulai Senin (21/6). Sebabnya ada sebanyak dua orang pedagang yang dinyatakan positif Covid-19.
''Betul ada dua pedagang di Dago yang positif Covid-19,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Lulis Delawati. Selanjutnya dilakukan swab massal kepada pedagang sekitar Dago pada Selasa (22/6).
Hal ini bagian dari tracing yang dilakukan dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Sehingga para pedagang di sekitar Dago harus dinyatakan sehat sebelum kembali beraktivitas.