Senin 28 Jun 2021 00:07 WIB

Lisensi Dosen Islam Jerman Dicabut karena Dianggap Liberal

Dosen tersebut menulis buku berjudul 'You Don't Have to Wear a Headscarf'.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Lisensi Dosen Islam Jerman Dicabut karena Dianggap Liberal. Muslim Jerman
Foto: The National News
Lisensi Dosen Islam Jerman Dicabut karena Dianggap Liberal. Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Seorang cendekiawan Islam asal Jerman Abdel-Hakim Ourghi ditolak izin mengajarnya. Salah satu rekannya menyebut, penolakan ini terjadi karena keyakinan teologis Ourghi dianggap beraliran liberal.

Pakar Islam Susanne Schröter, sahabat Ourghi, menyebut temannya tersebut telah mengepalai departemen Teologi Islam di Universitas Freiburg selama hampir satu dekade. Bulan lalu, "ijaza" (lisensi untuk guru Islam) milik Ourghi ditolak oleh Stiftung Sunnitischer Schulrat atau Yayasan Dewan Sekolah Sunni yang berbasis di Stuttgart.

Baca Juga

Yayasan ini didirikan pada 2019 dengan tanggung jawab pengajaran Islam di Negara Bagian Baden-Württemberg, Jerman barat daya. Dilansir di Deutsche Welle, Ahad (27/6), keputusan itu memicu tuduhan proses pendaftaran dilakukan untuk mengintimidasi profesor teologi dengan keyakinan liberal.

"Ourghi memiliki gelar doktor dalam teologi Islam dan telah mengajar pendidikan agama Islam selama bertahun-tahun. Asumsi dia secara teknis tidak cocok tidak memiliki dasar apa pun," kata Schroter.

Karena itu, ia meyakini alasan sang sahabat dikeluarkan dari universitas karena keyakinan teologisnya yang liberal. Ourghi memuji bentuk Islam liberal, yang bertentangan dengan pandangan banyak praktisi konservatif.

Ia telah menerbitkan sebuah buku tesis untuk praktik keagamaan yang damai dan adil terhadap gender. Dalam seminarnya, ia memperingatkan calon guru agama terhadap Islam politik dan apa yang disebutnya sebagai pandangan usang dari para ulama konservatif.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement