REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman menawarkan vaksinasi terhadap Covid-19 di pusat perbelanjaan dan tempat ibadah. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyampaikan keinginannya untuk memvaksinasi setidaknya 80 persen dari populasi.
Jens mengatakan, saat ini memang permintaan terhadap vaksin masih melebihi pasokan di banyak praktik dokter. Namun, ini akan berubah menjadi surplus dalam beberapa pekan. Menurutnya, Jerman perlu menekan penyebaran Covid dengan cepat melalui vaksinasi untuk mencegah varian Delta dari virus corona.
"Pemerintah akan mengirimkan lima juta dosis ke pusat vaksinasi regional pada pekan pertama Juli dan pembuat obat Moderna akan dapat memberikan dua kali lipat dosis yang semula dijanjikan Jerman," kata Spahn dilansir dari The National, Ahad (27/6).
Menteri Jens juga menuturkan, Jerman akan mulai berkampanye lebih aktif untuk mendorong mereka yang ragu-ragu untuk divaksinasi. Vaksin akan ditawarkan kepada orang yang lewat di pusat-pusat kota, gereja, dan masjid.
Kepala Badan Kesehatan Masyarakat Robert Koch Institute Lothar Wieler mengungkapkan Jerman kini telah sepenuhnya memvaksinasi lebih dari sepertiga dari total populasi. Sementara 53 persen telah mendapat suntikan pertama.
Wieler juga menambahkan, Jerman ingin memvaksinasi setidaknya 80 persen dari populasi. "Kita perlu mencapai angka itu sehingga kita memiliki perlindungan dasar," katanya.
Meskipun tingkat infeksi saat ini rendah di Jerman, Spahn mengatakan penyebaran cepat varian Delta di Inggris dan Israel menunjukkan perlunya vaksinasi yang cepat. Lembaga tersebut menyatakan, Portugal dan Rusia akan ditambahkan ke daftar "zona varian virus" yang sudah mencakup Inggris.
Jumlah total kasus Covid-19 yang dilaporkan di Jerman sejauh ini meningkat 592 menjadi 3.726.172 pada Sabtu (26/6) waktu setempat. Sementara jumlah kematian naik 68 menjadi 90.746.