Merapi Kembali Keluarkan Rentetan Awan Panas

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (25/5/2021). Menurut data BPPTKG periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB secara visual Gunung Merapi yang saat ini berada pada tingkat aktivitas level III (siaga) tersebut teramati mengalami empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter ke arah barat daya.
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (25/5/2021). Menurut data BPPTKG periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB secara visual Gunung Merapi yang saat ini berada pada tingkat aktivitas level III (siaga) tersebut teramati mengalami empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter ke arah barat daya. | Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi masih mengeluarkan aktivitas vulkanik cukup tinggi salah satunya berupa guguran awan panas. Bahkan, akhir pekan lalu terjadi guguran awan panas dengan jarak luncur maksimal 3.000 meter ke arah tenggara.

Guguran awan panas terjadi tiga kali yang tercatat di seismogram memiliki amplitudo 75 milimeter dan durasi 61, 132 dan 245 detik. Akibat aktivitas tersebut, teramati kolom asap setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.

Aktivitas ini menyebabkan terjadi hujan abu di beberapa wilayah sektor tenggara Gunung Merapi. Selama periode pengamatan 18-24 Juni 2021, guguran awan panas terjadi 17 kali dengan jarak luncur maksimal 2.500 meter ke arah barat daya.

Terjadi pula lima kali guguran dengan jarak luncur maksimal 1.400 ke arah tenggara. Selain awan panas, terjadi guguran lava pijar 206 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya dan 600 meter ke arah tenggara.

Kondisi ini membuat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menambahkan potensi bahaya berupa lava dan awan panas sektor tenggara-barat daya. Potensi bahaya sejauh tiga kilometer ke arah Sungai Woro.

Ini menambah rekomendasi potensi bahaya sebelumnya. Sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih. Lontaran material bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Jumat (25/6).

Kepada Pemkab Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten masih diminta melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman erupsi. Sedangkan, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Hanik turut meminta masyarakat mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai-sungai berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga masih rekomendasikan untuk dihentikan.

"Pelaku wisata untuk tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima kilometer dari puncak. Jika terjadi perubahan aktivitas signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujar Hanik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran ke Tenggara

Awan Panas Merapi Tiga Kilometer, Warga Diimbau Tetap Tenang

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Pagi Ini

Gunung Merapi Alami 206 Kali Gempa Guguran dalam 24 Jam

Gunung Merapi Meluncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,6 Km

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark