REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Layanan pada Poliklinik Anak dan Kandungan di Rumah Sakit Khusus Anak dan Ibu (RSKIA) Kota Bandung ditutup sementara hingga 1 Juli tahun 2021. Penutupan sementara dilakukan agar tenaga kesehatan (nakes) di dua poliklinik tersebut diperbantukan untuk perawatan pasien Covid-19.
Direktur RSKIA dr Taat Tagore mengatakan dua layanan tersebut ditutup sementara agar nakes-nakes di dua poliklinik dapat diperbantukan merawat pasien Covid-19. Sebab saat ini, banyak perawat yang terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri atau dirawat.
Ia menuturkan, saat ini juga tempat tidur pada ruang isolasi Covid-19 di RSKIA terus ditambah dari 70 tempat tidur menjadi 150 tempat tidur. Namun, pihaknya saat ini hanya menerima hingga 125 pasien Covid-19 disebabkan keterbatasan sumberdaya manusia.
"Jadi gini, sehubungan dengan peningkatan kapasitas tempat tidur dari 70 jadi 150 butuh sdm, gak gampang rekrutmennya. Kedua menerima pasien, banyak pasien Covid-19 dari 70 sampai 125 (orang) tapi SDM banyak yang terserang Covid-19, ada yang isoman dan dirawat," ujarnya saat dihubungi, Ahad (27/6).
Dengan kondisi tersebut, Dr Taat mengatakan pihaknya berupaya mengurangi beban bekerja perawat dan dokter yang menangani Covid-19. Oleh karena itu, rumah sakit memutuskan memilah nakes yang dapat membantu perawatan menggantikan nakes yang sakit.
"Gak ditutup semuanya sih, gimana yang lebih efektif menurut kita," katanya. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi pada 1 Juli mendatang apakah kebijakan penutupan sementara sebagian layanan sudah berjalan baik.
Dr Taat mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang melakukan rekrutmen nakes namun terkendala belum dapat langsung bekerja. Oleh karena itu, pihaknya memberikan pelatihan selama satu pekan agar dapat memahami kerja-kerja merawat pasien Covid-19.
"SDM kita rekrutmen juga tapi belum siap pakai banget harus dilatih seminggu biar siap. Makanya kita tutup (sebagian layanan) diperbantukan (nakesnya)," katanya.