REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Tinggi untuk Dakwah Islam Syekh Ramadhan Abdul Razak mendapat pertanyaan soal apakah kehadiran semut dan serangga di rumah ada hubungannya dengan rasa iri.
Syekh Abdul Razak menjelaskan Alquran menyebut beberapa serangga, seperti semut, lebah, lalat, dan nyamuk. Penyebutan beberapa jenis serangga tersebut di dalam Alquran disertai alasan.
Namun, Syekh Abdul Razak menyampaikan tidak ada dalil dalam Alquran maupun As-Sunnah yang menyebut adanya hubungan antara keberadaan semut di rumah dengan rasa iri. Selain itu juga tidak ada dalil yang menunjukkan keberadaan semut di suatu tempat, meski tempat itu bersih adalah bukti kemunculan perasaan iri.
Syekh Abdul Razak juga menjelaskan dibolehkan bagi seseorang untuk menyingkirkan semut dengan sesuatu yang bukan dari api, yakni dengan sesuatu yang lain. "Rasulullah SAW tidak melarang para sahabat membunuh semut. Tetapi beliau melarang membunuhnya dengan api. Karena jika Anda harus menyingkirkannya, maka cara membunuh terbaik adalah tidak dengan api," kata dia dilansir dari Masrawy, Jumat (25/6).
Islam pun telah mengajarkan cara menjaga diri dari rasa iri. Syekh Abdul Razak mengatakan, di antaranya yaitu dengan membaca Surat Al Fatihah, ayat Kursi, akhir Surat Al Baqarah, Surat Al Ikhlas 3 kali, Surat Al Falaq 3 kali, dan Surat An-Naas 3 kali.
Ibnu al-Qayyim, seperti dituturkan Syekh Abdul Razak, menyampaikan seorang Muslim perlu memohon perlindungan dari rasa iri dengan mengucapkan doa sebagai berikut:
بسم الله أرقيك، والله يشفيك من كل داء يؤذيك، ومن كل نفس أو عين حاسد الله يشفيك، بسم الله ارقيك بسم الله يبريك من كل داء يشفيك، ومن شر حاسد إذا حسد، ومن شر كل ذي عين، اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
"Bismillahi urqika, wallahu yusyfika min kulli dain yu’dzika wa min kulli nafsin aw ‘ainin hasidin, Allah yusyfika. Bismillahi urqika, wallahu yubrika min kulli dain yusyfika, wa min syarri hasidin idza hasad, wa min syarri kull dzi ‘ainin. Allah Rabban nasi idzhabil ba’sa isyfihi wa anta asy-syafi la syifa illa syifauka syifa’an la yughadir saqman"
Artinya: "Dengan nama Allah, aku meruqyahmu, dan Allah akan menyembuhkanmu dari segala dari segala sesuatu yang menyakitkanmu, dari setiap jiwa atau mata yang hasad. Allah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Allah, aku meruqyahmu. Dengan nama Allah yang menyembuhkanmu dan menjagamu, dari segala penyakit, dari segala kejahatan orang yang dengki ketika ia dengki, dan dari kejahatan orang yang matanya hasad. Ya Allah Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah penyakit yang ada, Engkaulah yang menyembuhkan; tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan dari-Mu tidak meninggalkan penyakit."