Senin 28 Jun 2021 06:12 WIB

BOR RS Rujukan Covid di Kota Sukabumi Tembus 97,83 Persen

Ini disebabkan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Sukabumi terus meningkat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah rumah sakit di Kota Sukabumi wajib menyiapkan skenario konversi jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid-19 (ilustrasi)
Foto: istimewa
Sejumlah rumah sakit di Kota Sukabumi wajib menyiapkan skenario konversi jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Sukabumi kini telah mencapai 97.83 persen per hari ini, Ahad (27/6). Kondisi ini disebabkan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Sukabumi terus meningkat.

"Dari total jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid sebanyak 184 unit, yang terpakai sebanyak 180 dan belum terpakai empat tempat tidur," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wita Iskandar, Ahad. Di mana tempat tidur yang masih tersedia hanya di RSU Kartika Kasih sebanyak empat tempat tidur.

Baca Juga

Wita menerangkan, dari 180 warga yang dirawat sebanyak 86 orang warga Kota Sukabumi dan sisanya orang warga luar Kota Sukabumi. Jumlah yang dirawat di rumah sakit kebanyakan perempuan yakni 97 orang dan laki-laki 83 orang.

Data ini berdasarkan enam rumah sakit di Kota Sukabumi yakni RSUD R Syamsudin SH, RSUD Al Mulk, RSU Bhayangkara Setukpa, RSU Assyifa, RSU Kartika Kasih, dan RSU Ridogalih. Fakta ini menyebabkan Pemkot Sukabumi mengeluarkan surat edaran Wali Kota kepada rumah sakit di Kota Sukabumi pada Selasa (22/6).

Isi surat edaran tersebut pertama mengenai penambahan tempat tidur untuk pasien Covid sebanyak 30 persen dan rumah sakit wajib melaporkan secara real time update ketersediaan tempat tidur, isolasi khusus pasien Covid-19 sehari dua kali melalui Link yang telah disediakan.

Di dalam surat edaran itu juga lanjut Wita, rumah sakit diminta untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitas mutu layanan kesehatan. "Rencananya di rumah sakit milik pemerintah akan ditambahkan 20 tempat tidur," tutur dia.

Selain itu pasien yang masuk yang sakitnya cukup parah dengan gejala sesak berat. Kondisi yang sama di RS lain juga hampir sama. Ke depannya sesuai edaran wali kota RS di kota akan mengurangi perawatan biasa dan menambah yang untuk Covid sehingga bisa menampung pasien dengan gejala berat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement