REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Belanda, secara mengejutkan, kalah dari Republik Ceko pada babak 16 besar Euro 2020. Tim Oranye kalah setelah bek De Ligt dikartu merah lalu Ceko cetak dua gol di Stadion Puskas Arena, Budapest, Senin (28/6) dini hari WIB.
Mantan pemain tengah Timnas Belanda Nigel de Jong mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan tersebut. Menurutnya hasil itu menunjukan performa buruk Belanda.
Ia melihat Belanda seperti kekurangan intensitas, agresi, dan mentalitas. Khususnya usai babak pertama dan kartu merah yang diberikan wasit.
"Kadang ketika mendapat kartu merah sebuah tim akan kembali berkumpul memperkuat diri, tapi Belanda tidak melakukan itu. Hari ini, tidak dimaksudkan untuk itu," ungkap De Jong pada ITV, dikutip BBC Sports, Senin (28/6).
De Jong pun merasa Belanda seperti tidak punya keyakinan cukup untuk menang. Hal itu ia rasakan khususnya sepanjang pertandingan babak kedua.
"Tidak ada keyakinan setelah babak pertama usai, itu hilang. Tidak ada keyakinan untuk maju dan memenangkan pertandingan. Ada kekurangan keyakinan, intensitas, karakter, dan kami kekurangan pemimpin tepat," ungkap de Jong.
Tim Oranje bermain dengan 10 orang pemain usai kartu merah yang diterima Matthijs de Ligt pada menit 55. Wasit mengusir bek tengah Juventus itu lantaran dinilai secara sengaja menghentikan laju bola dengan menggunakan tangan.
Ceko pun berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Pada menit ke-68, atau 13 menit setelah kartu merah De Ligt, Ceko berhasil merobek gawang Belanda melalui sundulan Tomas Holes.
Saat laga memasuki 10 menit akhir, Ceko menambah keunggulan lewat sepakan Patrick Schick. Skor 2-0 ini bertahan hingga akhir pertandingan dan memastikan Ceko lolos ke babak delapan besar Piala Eropa 2020.