Senin 28 Jun 2021 06:19 WIB

Pemerintah Diminta Beri Perhatian pada Kasus Covid-19 Anak

Anggota DPR mengatakan pemerintah harusnya bisa mengantisipasi angka terpapar Covid.

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Ratna Puspita
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati
Foto: dok. Media Kurniasih Mufidayati
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati merasa prihatin dengan angka anak yang terpapar Covid-19 di Indonesia. Mufida meminta pemerintah memberikan perhatian yang lebih kepada kasus-kasus anak terpapar Covid-19. 

Ia menyoroti varian Delta yang menyerang anak-anak. Ia berharap kasus Covid-19 pada anak ini menjadi perhatian dan harus diselamatkan. Sebab, anak-anak adalah penerus generasi bangsa dan harus dijaga dari penyakit agar kualitas mereka terjamin baik.

Baca Juga

"Ini mereka kan harus diselamatkan anak-anak ini. Jangan sampai ego pemerintah di dalam mempertahankan ekonomi Indonesia mengorbankan nyawa-nyawa anak Indonesia dan nyawa rakyat Indonesia," ujar Mufida dihubungi Republika, Ahad (27/6). 

Ia tidak memungkiri upaya penanganan Covid-19 oleh pemerintah saat ini sudah maksimal. Namun, di satu sisi, ada beberapa hal yang membuat pengendalian Covid-19 di Indonesia masih tertinggal dan menyebabkan peningkatan kasus yang signifikan beberapa hari terakhir. 

"Kita sangat prihatin dengan adanya angka terpapar Covid-19 ini, harusnya bisa diantisipasi oleh pemerintah. Ini kita mengkritisi banget," kata Mufida.

Saat ini, varian delta semakin merajalela dan diduga menyebabkan kasus Covid-19 pada anak meningkat. Menurut Mufida, sebenarnya ketika di India sudah terjadi peningkatan Covid-19 yang luar biasa maka Indonesia mestinya bersiap. 

Jangan sampai virus tersebut masuk ke Indonesia. "Pada waktu itu seharusnya Indonesia langsung mengambil sikap tegas. Tutup semua pintu. Tapi kan kemudian bisa masuk varian ini ke Indonesia dan varian inilah yang menyerang anak-anak," kata dia lagi. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement