Senin 28 Jun 2021 06:41 WIB

55 Nakes di RS Ibu dan Anak Bandung Terpapar Covid-19

Jumlah perawat atau nakes yang terpapar Covid-19 merangkak naik signifikan

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersiap untuk mengevakuasi jenazah dengan protokol Covid-19 di Jalan Muararajeun Lama, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Rabu (23/6). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs covid19.bandung.go.id hingga (22/6) pukul 20.40 WIB tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 22.525 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 378 orang sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 20.271 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersiap untuk mengevakuasi jenazah dengan protokol Covid-19 di Jalan Muararajeun Lama, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Rabu (23/6). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs covid19.bandung.go.id hingga (22/6) pukul 20.40 WIB tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 22.525 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 378 orang sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 20.271 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebanyak 55 tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung tercatat terpapar Covid-19. Angka tersebut diprediksi terus meningkat sebab uji usap PCR selalu dilakukan secara rutin kepada nakes dan terdapat pula yang sudah dinyatakan sembuh atau negatif.

"Perawat yang isoman (isolasi mandiri) dan dirawat (total) 55, yang bersinggungan (dengan pasien Covid-19) diswab. Sata yakin nambah dan juga sembuh," ujar Direktur RSKIA, dr Taat Tagore saat dihubungi belum lama ini.

Ia menuturkan, jumlah perawat atau nakes yang terpapar Covid-19 merangkak naik signifikan sejak dua pekan lalu hingga akhirnya mencapai 55 orang. Ia berharap agar nakes yang sembuh segera dapat bekerja kembali."Mulai naik dua minggu lalu. Nambah terus akhirnya nambah jadi 55 (positif Covid-19, terakhir) hari Jumat," katanya.

Dr Taat mengatakan saat ini tempat tidur pada ruang isolasi pasien Covid-19 sudah meningkat dari 70 menjadi 150 unit. Namun pihaknya baru menerima pasien Covid-19 hanya hingga 125 orang. Sebab, mengalami keterbatasan sumberdaya manusia akibat diantaranya terpapar Covid-19.

Ia mengaku sudah mengantisipasi hal tersebut dengan membuka rekrutmen tenaga kesehatan. Namun, nakes yang sudah lolos belum siap bekerja sehingga membutuhkan satu pekan untuk dilatih.

Dengan kondisi seperti itu, dua pelayanan di poliklinik kandungan dan anak ditutup sementara hingga 1 Juli. Seluruh nakes di dua poliklinik tersebut diperbantukan untuk merawat pasien Covid-19.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement