Senin 28 Jun 2021 09:22 WIB

Ratusan Penambang Emas di Halmahera Utara Positif Covid-19

Penambang emas sudah menjalani karantina di sejumlah hotel di Halmahera Utara

Red: Nur Aini
Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara, menyatakan kasus positif Covid-19 di daerah itu saat ini terjadi peningkatan karena ratusan karyawan perusahaan pertambangan emas PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) dilaporkan terpapar Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Halut, Muhammad Tapi-Tapi saat dihubungi dari Ternate, Senin (28/6), mengatakan untuk kasus terkonfirmasi Covid-19 di daerah ini, secara kumulatif sebanyak 757 kasus, kasus sembuh 440 orang, sedangkan meninggal dunia 10 orang. Namun, kata dia, saat ini kasus Covid-19 yang masih aktif di Halut sebanyak 307 orang. Angka itu di antaranya 251 dari karyawan perusahaan pertambangan emas PT NHM, sehingga ini menjadi klaster baru atau dinamakan klaster pertambangan.

Baca Juga

"Saat ini, sebanyak ratusan karyawan perusahaan pertambangan emas itu, sudah menjalani karantina di sejumlah hotel di dua daerah yakni di Tobelo Ibukota Kabupaten Halut dan Kota Ternate," katanya.

Dia menjelaskan dari jumlah itu pihaknya belum memerolehdata berapa banyak yang menjalani karantina di kota Tobelo dan di Kota Ternate. Namun, menurut Muhammad Tapi-Tapi, diharapkan agar pihak PT NHM terus mengontrol ketat terkait protokol kesehatan bagi karyawan saat menjalani selama masa karantina.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, Idhar Sidi Umar saat dikonfirmasi menyatakan kasus di PT NHM tersebut menjadi klaster baru Covid-19 di Maluku Utara di pertengahan tahun 2021 ini, karena angkanya yang cukup banyak.

"Lonjakan kasus Covid-19 terjadi karena diketahui banyaknya warga di daerah ini tidak taat protokol kesehatan saat menikmati waktu libur, sejak bulan Mei hingga Juni ini," katanya.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Utara, hingga per 28 Juni 2021 ini kasus terkonfirmasi Covid-19 secara kumulatif sebanyak 5.063 orang, sedangkan untuk kasus sembuh 4.488 orang. Sementara untuk kasus meninggal dunia tercata berjumlah 128 orang yang tersebar di sepuluh kabupaten dan kota di Malut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement