REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan harga gabah kering panen anjlok hingga di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), yang ditetapkan pemerintah. "Gabah saya dibeli dengan harga Rp3.600 per kilogram," kata Didin, salah seorang petani di Cilebar, Karawang, Jawa Barat, Senin (28/6).
Ia mengatakan harga gabah kering panen yang dibeli Rp3.600 per kilogram itu jauh dari HPP. Saat ini, HPP ditetapkan Rp4.200 per kilogram. Akibat harga gabah anjlok tersebut, petani mengalami kerugian karena biaya produksi sejak tanam hingga panen cukup tinggi.
Seorang petani lainnya di Karawang, Cecep, juga menyampaikan kalau padinya dibeli dengan harga di bawah HPP, padahal kualitas padinya cukup bagus. "Harganya parah, gabah saya hanya dibeli Rp3.400 per kilogram, padahal kalau dilihat kualitasnya, itu bagus," katanya.
Para petani di Karawang berharap pemerintah bisa turun tangan untuk mengamankan harga gabah agar sesuai dengan HPP. Sebab, jika dibiarkan harga gabah terus anjlok, maka petani akan merugi.
Sementara itu, sesuai dengan informasi yang berhasil dihimpun, sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah daerah di Karawang sudah memasuki musim panen. Namun, penjualan gabah kering panen di bawah HPP seperti di wilayah Telukjambe, harga gabah antara Rp3.000 hingga Rp3.500 per kilogram, di Kutawaluya Rp3.600-3.800 per kg, di wilayah Tirtajaya dan Pedes, harga gabah Rp3.500-4.000 per kilogram.