Senin 28 Jun 2021 10:29 WIB

Covid-19 Delta Meluas, Queensland Perketat Pembatasan Sosial

Pemerintah Australia kesulitan menahan penyebaran virus corona varian Delta

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Petugas polisi memeriksa taksi di titik pemeriksaan di perbatasan negara bagian Queensland-New South Wales di Coolangatta di Gold Coast, Queensland, ilustrasi
Foto: EPA-EFE/DAN PELED
Petugas polisi memeriksa taksi di titik pemeriksaan di perbatasan negara bagian Queensland-New South Wales di Coolangatta di Gold Coast, Queensland, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara Bagian Queensland, Australia mewajibkan kembali pemakaian masker dan membatasi pertemuan di dalam rumah. Kebijakan itu menambah peraturan Covid-19 di seluruh Australia yang berusaha menahan penyebaran virus corona.

Akhir pekan kemarin pemerintah memberlakukan karantina wilayah di kota paling padat di Australia, Sydney, dan kota sebelah utara, Darwin. Pemerintah kesulitan menahan penyebaran virus corona varian Delta yang lebih menular dari varian aslinya.

Baca Juga

Lebih dari 10 juta jiwa atau dua perlima populasi Australia kini hidup di bawah kebijakan karantina wilayah atau peraturan pembatasan sosial. Komite keamanan nasional Australia diperkirakan dan akan menggelar rapat darurat pada Senin (28/6) ini.

Mereka diperkirakan akan membahas krisis yang sedang berkembang saat angka kasus positif Covid-19 terus melonjak di seluruh negeri. Pihak berwenang Queensland meminta masyarakat di sejumlah wilayah termasuk ibu kota negara bagian, Brisbane untuk memakai masker sebelum peraturan yang mewajibkannya berlaku pada Senin tengah malam.

Demi menahan laju penyebaran virus corona varian Delta, pemerintah Australia menerapkan karantina wilayah di Sydney pada Ahad (27/6) kemarin.

Di hari yang sama ibu kota Negara Bagian Northern Territory, Darwin dan wilayah sekitarnya juga menerapkan karantina wilayah cepat selama dua hari. Langkah itu diambil untuk mencegah penyebaran wabah varian Delta yang terjadi di pada pekerja tambang emas.  

Mulai Ahad kemarin, Western Australia memberlakukan kembali kebijakan wajib masker di dalam ruangan dan membatasi pertemuan di rumah dan di luar ruangan di ibukota negara bagian itu, Perth, selama tiga hari. Kebijakan ini diambil setelah negara bagian tersebut mendeteksi kasus yang terhubung dengan kluster Sydney.

Sejauh ini Australia bernasib lebih baik dibandingkan negara-negara maju lainnya dalam mengatasi penyebaran virus. Sejauh ini Negeri Kanguru hanya melaporkan 30.450 kasus positif dan 910 kasus kematian.

Karantina nasional, peraturan pembatasan sosial yang ketat dan pelacakan kontak pasien membantu negara itu menahan laju penyebaran virus di awal pandemi. Tapi cepatnya penularan varian Delta membuat pihak berwenang kesehatan negara itu waspada. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement