REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Badan sepak bola Eropa (UEFA) telah membantah soal larangan penggemar untuk membawa bendera pelangi di laga Belanda kontra Republik Ceska di Stadion Puskas Arena, Budapest, Ahad (27/6). Laporan media Belanda menyebut penggemar dilarang untuk membawa simbol pelangi ke stadion.
UEFA mengelak laporan tersebut. Dalam pernyataannya, mereka tidak melarang penggemar membawa barang-barang tersebut dan semua yang terjadi di stadion merupakan kewenangan dari otoritas lokal.
"Bertentangan dengan beberapa laporan di media Belanda. UEFA ingin mengklarifikasi bahwa mereka tidak melarang simbol berwarna pelangi dari zona penggemar di Budapest, yang berada di bawah tanggung jawab otoritas setempat," tulis UEFA dilansir dari laman CNN, Senin (28/6).
UEFA menyebut tidak melarang penggemar untuk menggunakan simbol apapun dalam stadion. UEFA pun memberikan imbauan pada federasi sepak bola Hungaria bahwa simbol berwarna pelangi tidak bersifat politis karena sejalan dengan kampanye Equal Game UEFA.
Di saat laga pun kapten Belanda, Georginioo Wijnaldum menggunakan ban kapten berwarna pelangi dengan tulisan One Love. Sebelumnya, parlemen Hungaria baru menerbitkan undang-undang anti LGBTQ yang menimbulkan kecaman termasuk di dunia sepak bola.
Undang-undang baru itu melarang penyebaran konten di sekolah yang dianggap mempromosikan homoseksal dan perubahan gender. Undang-undang ini pun mendapat kritik dari kelompok hak asasi manusia dan partai oposisi.
Pekan lalu, UEFA menolak proposal dari dewan kota Muenchen, Jakarta yang ingin menerangi Stadion Allianz Arena dengan warna pelangi dengan alasan konteks politik. Rencana itu pun tidak terjadi dan sebagai gantinya ada 20 ribu bendera pelangi yang disebar di sekitar Allianz Arena.