REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menegaskan, ketersediaan tabung oksigen di Ibu Kota untuk menunjang kesehatan pasien Covid-19 masih tercukupi. Hanya saja, ia mengaku, distributor oksigen di Jakarta kekurangan kendaraan serta tenaga sumber daya manusia (SDM) untuk mendistribusikan tabung oksigen ke rumah sakit di Jakarta.
Anies telah melakukan rapat koordinasi bersama para distributor oksigen Jakarta pada Jumat (25/6). "Mereka menyampaikan bahwa pasokannya cukup, tapi kekurangan kendaraan dan personalia untuk mendistribusikannya. Karena biasanya mereka tidak mendistribusikan dengan volume sebanyak ini," kata Anies saat ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (28/6).
Dengan kondisi DKI Jakarta yang tengah menghadapi gelombang pasien Covid-19 tertinggi selama pandemi, sambung dia, kebutuhan oksigen pun meningkat hingga dua sampai tiga kali lipat dari biasanya.
Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta menyiasati distribusi oksigen dengan cara mengerahkan kendaraan serta SDM dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta.
"Jadi, akhirnya kami dari Pemprov yang menjemput, mengantarkan dan kalau yang kurang, kami antarkan ke tempat produksi lagi. Dengan cara begitu, maka pasokan oksigen di rumah sakit-rumah sakit Jakarta bisa terpenuhi," kata Anies.
Permintaan tabung oksigen medis di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, pada Sabtu (26/6) meningkat. hingga 15 persen seiring dengan tingginya angka kasus Covid-19 di Jakarta. Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Edy Haryanto mengatakan meski ada kenaikan permintaan, stok tabung oksigen medis masih aman.