Senin 28 Jun 2021 13:01 WIB

Aktivisme Penggemar K-Pop Thailand Bantu Tuk-Tuk Lewat Iklan

Tuk-tuk kosong di sekitar Bangkok berkendara dengan spanduk iklan bintang K-pop

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Kendaraan tradisional Thailand Tuk Tuk
Foto: Puspa Perwitasari/Antara
Kendaraan tradisional Thailand Tuk Tuk

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sopir taksi "tuk tuk" Bangkok Samran Thammasa belum pernah mendengar tentang bintang K-pop Jessica Jung sebelum pandemi virus corona. Sekarang dia merasa terbantu untuk bertahan dari kehilangan pelanggan turis karena iklan dari para penggemar artis dan penyanyi asal Korea Selatan.

Becak motor roda tiga berwarna hijau cerah miliknya sebagian besar kosong selama lebih dari setahun. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, dia menghasilkan sekitar 600 baht sebulan untuk menampilkan iklan K-pop di kendaraannya.

Baca Juga

"Penghasilan tambahan mungkin tidak banyak bagi kebanyakan orang, tetapi itu bagi kami," kata pria berusia 39 tahun ini melirik spanduk vinil yang menampilkan muka Jessica yang berkilauan.

Pengemudi tuk tuk khas Bangkok termasuk di antara yang paling terpukul di industri pariwisata Thailand karena pandemi. Kendaraan itu meninggalkan sudut-sudut jalan-jalan kota yang kosong dan mengeluhkan utang yang meningkat.

Samran dulu menghasilkan sekitar 1.500 baht sehari dengan mengangkut turis asing di sekitar Bangkok. Hampir semua itu hilang karena jumlah pengunjung turun 85 persen pada 2020 dan Thailand diperkirakan belum akan mencabut kontrol perbatasannya yang ketat selama berbulan-bulan.

Bantuan tak terduga datang tahun ini dari anak muda Thailand yang tidak terpengaruh politik dan terobsesi K-pop. Mereka berhenti membeli iklan untuk merayakan ulang tahun idola mereka dan peluncuran album di transportasi umum dan malah memberikan uang iklan ke bisnis akar rumput, termasuk tuk tuk dan pedagang kaki lima.

Selama beberapa bulan terakhir, penggemar muda telah memobilisasi untuk memasang spanduk idola K-pop favorit di kendaraan ikonik selama sebulan. Upaya itu pun memberikan sumber pendapatan baru bagi pengemudi yang kesulitan.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement