Senin 28 Jun 2021 13:44 WIB

Direktur WHO Sebut Dunia Global Gagal Berbagi Vaksin

Direktur WHO mengutuk kesenjangan distribusi vaksin dari negara maju.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Foto: Martial Trezzini/EPA
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, negara-negara kaya telah gagal melakukan upaya mereka dalam mendistribusikan vaksin virus corona. Tedros juga mengutuk negara-negara maju karena menahan vaksin untuk negara miskin, di saat negara maju kembali membuka bisnis dan melakukan vaksinasi terhadap anak-anak.

"Dunia kita gagal, sebagai komunitas global kita gagal," kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Reuters Ahad (27/6).

Baca Juga

Dia melanjutkan, Afrika, saat ini sangat terpukul oleh virus corona dengan kasus baru dan kematian yang naik mencapai 40 persen sejak pekan lalu. Terlebih, ketika WHO juga telah memperingatkan dampak dari vaksinasi yang lamban dari negara itu.

"Masalahnya sekarang adalah masalah pasokan, berikan saja vaksinnya kepada kami," kata Tedros.

Tedros menambahkan, memang bukan hanya Afrika saja yang mengalami peningkatan kasus Delta. Sebab, negara-negara maju dan kaya juga mengalaminya. Namun demikian, perbandingan vaksinasi kelompok negara itu sangat berbeda jauh.

"Perbedaannya adalah antara si kaya dan si miskin yang sekarang benar-benar mengekspos ketidakadilan dunia kita, ketidakadilan, ketidaksetaraan, mari kita hadapi itu," kata Tedros.

Pakar darurat utama WHO Mike Ryan mengatakan, negara-negara Kelompok Tujuh (G7) sebelumnya telah berkomitmen untuk berbagi 1 miliar dosis vaksin dengan dunia. Termasuk 500 juta lainnya dari AS, tetapi, peluncuran langsung vaksin ke negara lain sangat lambat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement