Senin 28 Jun 2021 13:32 WIB

Australia akan Buka Perbatasan Internasional Jika Sudah Aman

Australia menutup perbatasannya pada Maret 2020 untuk mengatasi pandemi Covid.

 Alat pemindai ini pernah diujicobakan di Bandara Sydney di 2011.
Foto: abc
Alat pemindai ini pernah diujicobakan di Bandara Sydney di 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg pada Senin mengatakan bahwa negara itu hanya akan membuka perbatasan internasional jika aman untuk melakukannya dan berdasarkan saran medis. Frydenberg berbicara pada sebuah acara peluncuran 'Laporan Antargenerasi' 2021, yang memproyeksikan prospek ekonomi dan anggaran pemerintah Australia selama 40 tahun ke depan.

Australia menutup perbatasannya pada Maret 2020 untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19. Negara itu hanya mengizinkan warganya kembali dengan kewajiban menjalani karantina di hotel selama 14 hari.

Baca Juga

Australia sejauh ini bernasib jauh lebih baik daripada banyak negara maju lainnya dalam menangani penyebaran virus Corona, dengan lebih dari 30.450 kasus dan 910 kematian akibat Covid-19.Langkah penguncian, aturan pembatasan sosial yang ketat, dan pelacakan kontak yang cepat telah membantu negara itu berhasil menekan wabah sebelumnya. Tetapi, kasus Covid varian Delta yang bergerak cepat telah membuat khawatir otoritas kesehatan Australia.

sumber : Reuters/antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement