REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diagendakan melakukan pertemuan dengan Presiden Israel Reuven Rivlin di Gedung Putih pada Senin (28/6). Mereka akan mendiskusikan beberapa hal, termasuk kesepakatan nuklir Iran.
Sebuah sumber yang mengetahui agenda pertemuan tersebut mengungkapkan, Biden diharapkan memberi tahu Rivlin bahwa AS memiliki tujuan sama dengan Israel, termasuk dalam isu nuklir Iran. Washington, layaknya Tel Aviv, tak akan membiarkan Teheran memiliki senjata nuklir.
Pada kesempatan itu, Biden disebut bakal turut menegaskan dukungan AS terhadap hak Israel mempertahankan diri. Biden dan Rivlin juga bakal membahas tentang pertempuran antara Israel dan Hamas selama 11 hari di Jalur Gaza. Seperti komitmen Biden, AS berjanji memasok kembali sistem pertahanan Iron Dome yang kerap digunakan Israel saat terlibat pertempuran dengan Hamas.
Selain Biden, Rivlin diagendakan bertemu pejabat PBB di New York dan anggota Kongres AS di Washington. Kunjungan Rivlin ke AS merupakan lawatan luar negeri terakhirnya sebagai presiden Israel. Dia akan melepaskan jabatannya pada 7 Juli mendatang.
Posisi Rivlin akan digantikan Isaac Herzog yang terpilih di parlemen Israel (Knesset) pada 2 Juni lalu. Biden telah menyampaikan selamat kepada Herzog. “Atas nama rakyat AS, saya menyampaikan ucapan selamat yang hangat kepada Isaac Herzog atas terpilihnya dia sebagai presiden ke-11 Negara Israel,” kata Biden dalam sebuah pernyataan pada 2 Juni, dikutip laman Times of Israel.
Menurut Biden, sepanjang kariernya, Herzog telah menunjukkan komitmen tak tergoyahkan untuk memperkuat keamanan Israel, memajukan dialog, dan membangun jembatan di seluruh komunitas Yahudi global. “Saya yakin di bawah kepresidenannya, kemitraan antara Israel dan AS akan terus tumbuh serta semakin dalam,” ujarnya.
Peran presiden di Israel sebagian besar bersifat seremonial. Namun ia pun mengemban tugas untuk mempromosikan persatuan di antara kelompok etnis dan agama.