REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Jumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang terpapar Covid-19 terus bertambah menjadi 42 orang. Oleh karena itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memberlakukan sistem work from home (WFH) 100 persen bagi para ASN.
Bima Arya mengatakan, penambahan ASN yang terpapar Covid-19 berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMD) dan beberapa dinas. Sebelumnya, jumlah ASN yang terpapar dilaporkan ada 27 orang, dan bertambah menjadi 42 pada Senin (28/6).
“Hari ini ada lagi laporan ASN yang positif Covid-19, ada 42 (orang) sekarang. Dari BUMD dan beberapa dinas, jadi semakin banyak. Saya umumkan Pemkot mengambil langkah WFH 100 persen mulai besok, sampai masuk lagi sambil melihat perkembangan kondisi yang ada,” kata Bima Arya di Balai Kota Bogor, Selasa (28/6).
Lebih lanjut, Bima Arya menjelaskan, ada beberapa pelayanan mendasar yang terkait dengan kehidupan masyarakat sehari-hari yang masih melayani di lapangan. Seperti, pelayanan sampah, pelayanan darurat, dan pelayanan kesehatan yang tidak mungkin berhenti. Termasuk Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor.
Sementara itu, untuk ASN di dinas lainnya, Bima Arya menegaskan, WFH ini bukanlah ajang liburan. Dia meminta para ASN yang bekerja dari rumah untuk tidak keluar dari rumah, kecuali ada hal mendesak dan harus disampaikan melalui laporan.
“Setiap dinas nanti menunjuk piket. Jadi ada piket yang terus memonitor koordinasi. Karena kita juga terus korodinasi dengan pemerintah pusat dan Pemeritnah Provinsi (Pemporv) Jawa Barat,” ucapnya.
Bima Arya menuturkan, langkah untuk menerapkan WFH 100 persen di lingkungan Pemkot Bogor untuk menghindari penularan Covid-19 yang lebih jauh terhadap para ASN. Apalagi, ASN merupakan garda terdepan yang melayani warga.
Kemudian, lanjut dia, dengan diberlakukannya WFH maka mobilitas di Kota Bogor bisa dikurangi. Sambil memberi contoh bagi kantor-kantor di Kota Bogor untuk bekerja dari rumah, dimulai dari langkah yang dilakukan Pemkot Bogor.
“Langkah ini untuk menghindari penularan di lingkaran ASN karena kita garda terdepan. Kalau ASN rontok, siapa yang melayani warga, Kita juga memberikan contoh mulai dari Pemkot Bogor untuk menahan diri di rumah saja,” tuturnya.
“Saat ini grafik penambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor semakin tajam. Angka kematian di atas 100 persen, hunian rumah sakit dan kapasitas tempat tidur juga semakin tinggi,” katanya.
Sebelumnya, pada Senin (23/6), sebanyak 27 ASN di lingkungan Pemkot Bogor terpapar Covida-19. Oleh karena itu, sejak Selasa (24/6) hingga Senin (28/6), Balai Kota Bogor dan kantor pemerintahan akan ditutup selama sepekan. Namun, penutupan itu dilanjutkan lantaran ASN yang terpapar terus bertambah.